Mengatasi Mood Swing Anak, Bagaimana Caranya?

Menjadi orang tua memang tidak ada sekolahnya ya Moms. Berbagai ilmu parenting hadir sebagai solusi, namun tak semuanya bisa diterapkan di sebuah keluarga. Karena masing-masing anak memiliki keistimewaan sendiri dan tentu orang tua pun akhirnya punya gaya parenting sendiri.

Seperti yang terjadi pada anak saya Arfa (4 tahun). Mood-nya kerap kali berubah, kadang-kadang sedang senang, tiba-tiba bisa cranky mendadak, sedih bahkan frustasi. Terkadang setelah mengambek, ia dekat-dekat ingin dimanjakan. Yang ada terkadang kami orang tuanya kebingungan kalau Arfa tiba-tiba marah dan menolak untuk melakukan gencatan senjata.

Ketika lagi good mood 

Mood swing Arfa ini sebenarnya sudah terjadi sejak ia lepas ASI. Tapi mood swing-nya semakin intens setelah adiknya lahir. Misalnya, suatu waktu ia sedang cium-cium sang adik, damai pokoknya. Dua-duanya bercanda, tertawa dan bermain bersama. Ketika sang adik selesai main dan meminta menyusui, Arfa langsung marah dan menangis. Adiknya nggak boleh disusui oleh saya. Akhirnya drama pun dimulai, marah dan lempar apapun di sekitarnya.

Saya maklum sih mungkin kehadiran adiknya membawa Arfa ke dalam situasi baru yang belum pernah dialaminya. Dahulu ia yang sering dimanja, dinomorsatukan dan semua waktu untuknya. Kini, Arfa harus belajar menerima sosok baru dihidupnya. Sosok adik yang mungkin ia cintai, tapi juga menjadi 'rival' perebutan kasih sayang kedua orang tuanya. Betapa kuatnya sibling rivalry saat awal-awal kelahiran sang adik.

Pernah pula perubahaan mood-nya semakin menjadi ketika ayahnya harus dinas seminggu ke luar kota. Marah-marah nggak jelas, tantrum dan tidak mau mendengar nasihat saya. Ternyata setelah ayahnya pulang dinas, dia menjadi kalem dan selalu ingin dekat-dekat ayahnya. Saya berkata dalam hati, mungkin aksi tantrumnya itu ekpresi rasa rindu yang tidak bisa ia ungkapkan. Tak seperti orang dewasa yang mungkin akan bilang, "Aku kangen ingin ketemu, rindu itu berat".

Ketika bad mood, suasana hati langsung kelabu, akhrnya manyun dan nangis

Oiya, ada momen ketika ia sedang anteng bermain robot legonya, terus robotnya sedikit longgar sehingga sering copot. Ia perbaiki dengan pelan, lalu copot. Dipasang lagi, bermain kemudian copot lagi. Akhirnya Arfa kesal dan menangis keras merasa frustasi mainannya rusak. Saya terkadang membantunya dan bilang, "Mas Arfa marah mainannya rusak, ayo coba pasang lagi, Mas Arfa pasti  bisa,"kata saya. Tapi ya tetap nangis, hehe

Lalu apa yang saya lakukan untuk mengatasi mood swing  Arfa?

Pertama, SABAR. Hahaa...apalagi ya kan selain sabar menghadapi tantrumnya yang selesai saat dia merasa puas. Atau terkadang saya tinggalkan saja dia saat sedang nangis-nangisnya. "Yaudah selesain ya nangisnya, nanti kalau sudah selesai Arfa main lagi,"

Kedua, beri PELUKAN. Jika tantrum dan mulai sedih, cukup beri pelukan dan kata-kata penenang. "Semangat sekolahnya ya Nak, nggak perlu sedih sama temannya yang nakal, kasih tahu saja jangan nakal lagi terus bilang ke bu guru ya,"ujar saya.

Ketiga, EYE CONTACT. Membungkukkan badan agar tinggi saya sama dengan anak. Tatap matanya dan menyentuh lengannya secara perlahan, dan jelaskan. Misalnya, “Kamu boleh kesal atau marah. Tapi, ini sudah waktunya untuk tidur.”

Dari beberapa artikel yang sempat saya baca, perubahan mood Arfa ini merupakan hal yang lumrah pada anak balita. Namun ternyata, perilakunya itu lebih banyak disebabkan oleh kondisi fisik ketimbang emosi. Nah loh, bagaimana tuh? Ternyata, mood swing Arfa bisa jadi karena aktivitasnya yang padat.

Di usia yang masuk empat tahun, jam tidur Arfa memang praktis berkurang. Jadi tidurnya hanya malam saja, siang kadang-kadang kalau dia nggak ada kegiatan di Paud atau TK-nya. Habis sekolah Paud terkadang ia masih ingin bermain dengan saudara-saudaranya. Karena kelelahan ini akhirnya ia mudah mengamuk, dan justu malah semakin aktif.

Semakin lelah justru semakin aktif 

Belum lagi karena aktivitasnya padat, Arfa jadi malas makan. Makan pun dia pilih-pilih apa yang dia senangi. Kondisi ini membuat saya khawatir karena nutrisi yang masuk ke perutnya itu-itu saja. Padahal, perut merupakan 'otak kedua' yang bisa mengontrol suasana hati, mood, perilaku dan kesehatan mental. Para ahli dari ASAP Science menyebut, otak kedua yang terdiri dari sistem saraf enterik di pencernaan yang berada di usus mengendalikan banyak hal, terutama mood dan perilaku anak.

Lebih dari separuh dopamin dan 90 persen serotonin, diproduksi oleh bakteri di perut khususnya usus. Hormon serotonin merupakan neurotransmitter utama yang dihasilkan saluran cerna, sehingga otak akan memperoleh sinyal untuk mengatur suasana hati, selera makan, tidur serta ingatan kuat. Selain serotonin, mikroflora saluran cerna juga dapat memengaruhi pengiriman sinyal dari usus ke otak, sehingga dapat meningkatkan kondisi mental, emosional, dan kognitif anak.

Ternyata, perut yang jadi 'otak kedua' kita ini sangat penting diperhatikan karena dengan perut yang sehat, anak tumbuh dengan optimal. Selain memberikan makanan bergizi dan buah-buahan yang disukainya, saya juga memberikan Bebelac Gold yang diperkaya dengan Tinggi Serat.

Kandungan Tinggi Serat ini sendiri kandungan yang dapat membantu kebutuhan serat harian si kecil untuk mendukung perut Arfa agar menghasilkan 7 kehebatan perut. Salah satunya yang saya bahas sejak awal, perut yang sehat dapat mengontrol suasana hati (mood) anak menjadi lebih baik. Lantas, kehebatan perut apa saja selain menjaga suasana hati?

1. Pencernaan yang nyaman

Sejak lepas ASI, Arfa seringkali terganggu pencernaannya karena tidak cocok dengan susu merk tertentu. Ia jadi rewel dan susah buang air besar. Sampai-sampai sempat saya berikan obat pencahar untuk anak. Dengan kandungan advansfibre, saluran cernanya semakin berfungsi dengan baik dan menyerap nutrisi makanan dengan optimal.

2. Penyerapan nutrisi

Pencernaan yang baik, tentu bakal menyerap nutrisi dengan sempurna. Karena nyatanya, perut anak yang kecil membutuhkan kalori yang besar untuk memenuhi pertumbuhannya yang pesat.

3. Pencernaan lancar

Nah, satu poin penting kehebatan perut bisa dapat buang air besar dengan rutin dan tidak keras. Seperti yang saya ungkap pada poin pertama, pola BAB Arfa itu awalnya nggak beraturan dan konsistensi tinja yang keras. Dengan kebiasaan makanan yang cukup serat, BAB Arfa menjadi semakin lancar.

4. Perlindungan alami

Selama empat tahun ini, alhamdulillah Arfa nggak banyak mengalami sakit serius. Paling sering common cold saja. Dengan usus yang sehat, pertahanan alami tubuh anak pun meningkat. Usus yang sehat melindungi anak dari kerusakan yang mungkin terjadi akibat faktor dari luar dan dalam tubuh seperti bakteri, virus dan parasit.

5. Tumbuh kembang optimal

Jika semua nutrisi diserap usus, tentu dapat mendukung tumbuh kembang anak secara optimal. Alhamdulillah meski tidak gemuk-gemuk amat, Arfa tingginya di atas rata-rata teman-teman Paud-nya.

6. Cepat tanggap

Saluran cerna yang berfungsi baik terlibat terhadap perkembangan otak anak. Para ahli meneliti, peran mikroflora baik (bakteri bifido atau lactobacillus) di dalam usus dapat mempengaruhi fungsi otak. Mikroflora baik memengaruhi sistem saraf untuk melepaskan neurotransmitter yang memberikan sinyal ke otak. Jumlah neurotransmitter ini kemudian berperan dalam kecepatan otak untuk memberikan respon terhadap rangsangan yang diterima.

7. Menjaga suasana hati

Nah, ini yang sudah saya bahas tadi. Agar suasana hati tetap baik, dibutuhkan hormon serotonin yang ada di saluran cerna.

Minum susu dulu biar moodnya membaik :)

Nah, lantas apa yang harus dilakukan setelah tahu bahwa perut sehat dapat memberikan 7 kehebatan di atas? Salah satu caranya adalah selalu berikan anak nutrisi terbaik lewat asupannya. Salah satunya dengan minum Bebelac Gold yang mengandung Tinggi Serat. Yuk Moms, cobain juga Bebelac Gold dan share saja manfaat yang anak Moms dapat :)

#7kehebatanperut #growthemgreat

this is mine, kata Arfa

Tweet

Subscribe to receive free email updates: