Dunia Lingga

Demam Gak Pakai Drama Dengan Hansaplast Cooling Fever Disney



Deman adalah hal yang sudah umum terjadi pada anak-anak. Menurut dokter anak dra.Apin, penyakit yang satu ini obatnya hanya sabar dan gendong. Demam juga sering menyapa anak-anak saya, si kakak Arfa (5,5 tahun) dan adiknya Filza (2 tahun).

Penyebab demam memang beragam. Mulai dari kecapekan, masuk angin, kurang minum air dan sebagainya. Namun, demam kali ini berbeda. Mas Arfa demam disertai mimisan dan muntah-muntah.

Awalnya saya mengira Arfa hanya demam biasa. Suhu tubuhnya memang meningkat menjadi 38 derajat Celcius ketika diukur termometer. Dua hari sebelumnya Arfa juga sempat mimisan saat dia bermain di tengah hari. Saya kira hanya karena cuaca yang ekstrim saat itu, hingga 35 derajat Celcius.

Karena riwayat mimisan itu saya malah kepikiran Arfa sakit yang aneh-aneh. Astagfirullah, saya suuzon sekali sama Allah. Saat itu yang saya lakukan pertama kali adalah memberikan pertolongan pertama pada anak saat demam.

1. Mengukur suhu tubuhnya
Kebiasaan orang tua hanya mengukur suhu tubuh hanya dengan merasakan panas di dahi dengan tangan. Padahal, hal itu tidak akurat. Makanya saya selalu sedia termometer digital yang banyak dijual di apotek. Dengan mengukur suhu tubuh, kita bisa menentukan apakah anak perlu diberi paracetamol atau tidak. 

Saya mengukur suhu tubuhnya setiap 3 jam sekali  dan mencatatnya. Pola suhu tubuh dapat membantu dokter mengetahui kemungkinan penyakit yang diderita Arfa.

Saat itu suhu tubuhnya di bawah 38 derajat Celcius, saya banyak memberikannya minum air putih agar tubuhnya tidak dehidrasi. Kalau panasnya sudah lebih dari 38 derajat Celsius, tandanya saya harus siaga. 

2. Memberi pertolongan pertama
Saya memberikan pertolongan pertama dengan memijatnya dan mengusapkan minyak telon dan minyak kayu putih. Selain dipijat, saya memakai cara orang tua saya saat saya deman. Yakni, menggosokkan bawang merah yang dicampur minyak kayu putih ke seluruh tubuh. Bawang merah dipercaya membantu menstabilkan tubuh karena mengandung  minyak atsiri serta sikloaliin metilaliin dan floroglusin. 

Saya juga tidak lupa untuk terus memberinya minum air putih agar Arfa tidak dehidrasi. Kalau perlu, sedia oralit agar cairan tubuhnya terjaga. Karena suhu tubuhnya sudah di atas 38 derajat Celcius, saya memberikan paracetamol. 



Selain itu, saya juga kompres demam Arfa. Saya mengompres Arfa dengan Hansaplast Cooling Fever Disney. Kenapa pakai Hansaplast Cooling Fever Disney? 

Pertama, praktis #gakpakaidrama
Kalau demam, anak-anak rewel dan pasti merasa tidak nyaman. Dengan Hansaplast Cooling Fever ini dapat menenangkan demam Arfa. Aroma Peppermint dan Wintergreen Oil membantu banget menenangkan Arfa dan membuatnya merasa tidak sedang menggunakan obat.

Kedua, terdapat karakter favorit Marvel Avengers. 
Arfa memang sangat tergila-gila dengan karakter Iron Man dan Spiderman di Marvel Avengers. Dan kabar baiknya Hansaplast Cooling Fever ini dapat mengalihkan perhatian Arfa dari rasa tidak nyaman karena demam. Bahkan Arfa minta dipasangin terus Hansaplast Cooling Fevernya. Apa mungkin dia sedang merasa melawan demam dengan karakter favoritnya? Bisa jadi ya..hehe..

Cara pemakaian Hansaplast Cooling Fever Disney ini juga sangat mudah. 
1. Bersihkan kulit dan usap dengan lembut segala kotoran/pasir, lalu keringkan kulit dengan lembut
2. Lepaskan plastik transparan yang menempel padahydrogel
3. Tempelkan Hansaplast Cooling Fever Disney pada kulit yang bersih dan kering


Meski demamnya sudah mulai surut, Arfa tak kunjung membaik. Dia muntah-muntah terus. Setiap diberi obat dia muntah. Makan pun tak banyak yang masuk. Karena sudah dua hari panas, saya membawanya ke dokter. 

Benar saja feeling saya, dia harus dirawat inap dan diobservasi perihal sakitnya itu. Ketika dicek darah, trombositnya memang turun, namun masih dalam tahap wajar. Dokter masih mengobservasi apakah Arfa terkena tipes, DBD atau penyakit lainnya.

Ternyata setelah diobservasi, Arfa terkena infeksi telinga tengah (otitis media). Arfa sebelumnya dirujuk ke dokter THT. 



Kata dokter, infeksi ini terjadi pada telinga bagian tengah, tepatnya di belakang gendang telinga, yang memiliki 3 tulang kecil dengan fungsi untuk menangkap getaran dan meneruskannya ke telinga bagian dalam. 

Apa penyebabnya? Dokter bilang karena bakteri atau virus, yang dapat masuk melalui berbagai cara. Ada yang melalui telinga, atau juga melalui saluran pernapasan lalu menyebar ke telinga.

Kasus Arfa adalah infeksi melalui saluran pernafasan karena seringkali batuk dan pilek. Arfa dianjurkan untuk minum obat dan juga antibiotik. Juga harus puasa minum es, karena jadi salah satu pemicu dia kerap batuk pilek. 

Menurutnya, infeksi telinga tengah memang rentan terjadi pada bayi dan anak-anak. Hal ini dikarenakan saluran yang berfungsi untuk menyalurkan udara ke dalam telinga bagian tengah, pada anak-anak ukurannya lebih sempit dibandingkan pada orang dewasa. 

Akibatnya, terjadilah penyumbatan dan penumbukan lendir serta cairan telinga, yang kemudian memicu pertumbuhan dan infeksi bakteri. Gejalanya bisa demam, muntah, mimisan, hidung tersumbat dan lainnya.


Arfa harus menginap selama empat hari di rumah sakit. Alhamdulillah meski menangis karena takut diinfus, Arfa bisa melewatinya dengan baik. Dengan bantuan kompres demam Hansaplast Cooling Fever Disney juga Arfa merasa nyaman melawan demamnya. 

Dengan peristiwa sakitnya ini, Arfa jadi menurut untuk tak banyak-banyak minum es. Dia juga mau makan buah-buahan dan makan banyak. Semoga anak-anak kita selalu terlindung dari segala macam penyakit yaa..aamiin..

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Demam Gak Pakai Drama Dengan Hansaplast Cooling Fever Disney "

Post a Comment

Terima kasih sudah memberi komentar di dunia lingga, semoga bermanfaat. Tabiik :)