Libur Lebaran ke Jembatan Gantung Situ Gunung Sukabumi Yuk
Jembatan gantung Situ Gunung Sukabumi atau Situ Gunung Suspension Bridge di Sukabumi adalah salah satu destinasi wisata di Jawa Barat yang sedang naik daun. Berlokasi di Kadudampit, Cisaat, Sukabumi, jembatan ini digadang-gadang merupakan jembatan gantung terpanjang di Indonesia. Dengan panjang 250 meter dan ketinggian 150 meter, kita dapat melihat pesona alam yang memanjakan mata.
Sebagai orang peranakan Sukabumi, saya merasa 'malu' kalau belum pernah ke Jembatan Gantung Situ Gunung Sukabumi yang sedang kekinian itu. Alhamdulillah, ketika mengunjungi bapak dan mamah, saya berkesempatan ke Jembatan gantung Situ Gunung Sukabumi dan merasakan jembatan yang bergoyang-goyang tertiup angin.
Sebelumnya saya mengontak sahabat semasa kuliah, Febi, yang juga orang Sukabumi untuk menemani saya ke Jembatan gantung Situ Gunung Sukabumi. Alhamdulillah, gayung pun bersambut meski Febi sudah pernah ke sana sebelumnya.
Cara menuju Jembatan gantung Situ Gunung Sukabumi
Agar tidak terlalu siang dan ramai, kami janjian di Polsek Cisaat Sukabumi pagi-pagi. Karena saya dari arah Kota Sukabumi, saya naik ojek online ke Polsek Cisaat. Dari kota, hanya sekitar 30 menit saja.
Lokasi Jembatan gantung Situ Gunung Sukabumi ini berada Kampung Pasanggrahan, Desa Gede Pangrango,Kecamatan Kadudampit, Sukabumi. Sekitar 20 menit dari Polsek Cisaat. Kalau sudah pernah ke wisata Pondok Halimun di Sukabumi, medan jalannya mirip-mirip seperti itu, menanjak dan sedikit berkelok-kelok. Kalau kamu dari arah Bogor, bisa memakai transportasi kereta api, elf atau bus.
Via kereta api
Pesan tiket kereta api Pangrango Bogor-Sukabumi sebesar Rp 35.000. Lama perjalanan hanya 2 jam. Lalu, turun di Stasiun Cisaat Sukabumi (siap-siap setelah Stasiun Karang Tengah)
Dari stasiun, lanjut naik ojek online langsung ke lokasi atau angkutan umum ke Polsek Cisaat. Kemudian, naik angkot berwarna merah untuk menuju Jembatan gantung Situ Gunung Sukabumi.
Via elf/bus/kendaraan pribadi
Kalau naik elf dari Bogor, langsung minta turun di Polsek Cisaat kemudian naik angkot merah ke Jembatan gantung Situ Gunung Sukabumi.
Jembatan gantung Situ Gunung Sukabumi ini berada di kawasan Taman Nasional Gede Pangrango (TNGP). Selain jembatan, ada banyak objek wisata yang bisa kamu nikmati seperti Situ, Curug Sawer, Hutan dan alam kawasan Gede Pangrango.
Karena kami naik motor, perjalanan cukup menyenangkan dengan embusan angin pagi Sukabumi yang dingin. Sesekali saya tancap gas karena jalanan sedikit menanjak. Sekitar pukul 9.00 pagi kami sampai di kawasan Jembatan gantung Situ Gunung Sukabumi.
Baca juga: Jelajah Ujung Genteng Sukabumi
Baca juga: Jelajah Ujung Genteng Sukabumi
Harga tiket masuk Jembatan gantung Situ Gunung Sukabumi
Untuk harga tiket masuk kawasan atau resort Situ Gunung beragam harganya. Jika di hari biasa/weekdays harga tiket masuk untuk umum sebesar Rp 16.000, sementara saat weekend, tiket masuk Situ Gunung Rp 18.500.
Harga ini belum termasuk pas masuk kendaraan. Untuk pas masuk kendaraan mobil sebesar Rp 10.000, motor dan sepeda berturut-turut Rp 5000 dan Rp 3000. Oiya pas masuk kendaraan ini bukan untuk parkir yah, karena untuk parkir berbeda lagi biayanya. Saya lupa tepatnya berapa, namun biaya parkir nggak lebih dari Rp 5000.
Dari gerbang masuk Jembatan gantung Situ Gunung Sukabumi, kita terus lurus menanjak untuk tiket terusan ke Jembatan gantung Situ Gunung Sukabumi, harganya Rp 50.000. Jadi kalau kamu pergi di weekdays, siapkan saja uang kurang lebih Rp 80.000 untuk masuk ke area Jembatan gantung Situ Gunung Sukabumi.
Setelah membayar Rp 50.000, kita diberi barcode untuk bisa masuk ke area Jembatan gantung Situ Gunung Sukabumi. Barcode ini juga nantinya berfungsi untuk mengambil snack dan minuman untuk melepas dahaga.
Dari gerbang masuk menuju Jembatan gantung Situ Gunung Sukabumi jaraknya sekitar kurang lebih 300 meter. Nah, teman-teman kalau nggak mau bercapek-capek ria, ada ojek yang menunggu untuk mengantarkan sampai ke Jembatan gantung Situ Gunung Sukabumi. Mereka mematok harga Rp 15.000 untuk menuju Jembatan gantung Situ Gunung Sukabumi.
Kami lanjut terus berjalan karena ingin olah raga juga sih karena sudah ratusan purnama tidak berolahraga, hehehe. Jalanan cukup berbatu namun tidak terlalu terjal. Ada kejadian yang harus menjadi perhatian teman-teman. Karena daerah tersebut masih hutan banget, masih banyak binatang-binatang seperti ular dan monyet.
Saya dan Febi sangat kaget ketika di ujung bukit, ada benda dari pohon jatuh ke gorong-gorong sebelah kami. Pas kami lihat, benda jatuh itu adalah ULAAAR...!! Praktis kami lari sekencang-kencangnya karena kaget. Karena shock melihat ular, lari pun sempoyongan dan akhirnya.GUBRAAAK...saya jatoh doong..Hahaha...
Sakit pun tak berasa karena kita mau menghindari ular tersebut. Dan kejadian tersebut memakan korban. Korbannya adalah HP saya yang terbanting sehingga pecah LCD-nya..huhuu..sudah sakit tambah sakit lihat HP, wkkww. Tapi beruntung HP tersebut masih bisa dipakai sampai sekarang.
Meskipun kaget, tapi perjalanan harus terus dilanjutkan.Sebelum ke tujuan, terdapat pemberhentian untuk mengambil makanan dan minuman. Oiya jangan lupa barcode selalu dipakai karena sampai tujuan akan selalu discanning.
Saya melihat banyak turis-turis dari Tiongkok yang juga mengambil snack dan minuman sebelum melanjutkan perjalanan. Kami pergi saat weekdays namun ternyata cukup ramai juga oleh pengunjung.
Selain tempat beristirahat, terdapat pula musala dan juga restoran yang menyajikan banyak olahan masakan Sunda. Sempat tergiur sih, tapi perut masih kenyang dari rumah. Akhirnya kita cuma nebeng duduk-duduk dan foto-foto di area resto. Kita bisa berfoto dengan latar belakang hutan Situ Gunung yang lebat dan memanjakan mata.
Peraturan di Jembatan Gantung Situ Gunung Sukabumi
Setelah beristirahat sebentar, kita lanjut jalan kaki nggak jauh dari resto tersebut. Siapkan barcode dan mulailah mengantri karena ramai banget. Saran saya sih datang lebih pagi agar matahari masih belum terlalu menyengat dan juga belum banyak pengunjung datang.
Terdapat tempat duduk sebelum masuk ke garis antrian. Mengantri agak lama karena kita harus memakai safety belt untuk keamanan kita. Jika ada hal yang tidak diinginkan, misalnya angin kencang, ada aba-aba dari guide untuk memasangkan belt pada jembatan. Jika tidak, cukup jadikan belt sebagai aksesoris, hahaha
1. Menggunakan peralatan keamanan yang sudah disediakan
2. Bersedia menerima panduan dari guide selama melintasi jembatan
3 Dilarang berlari-lari selama berada di jembatan
4. Dilarang melompat-melompat selama di jembatan
5. Dilarang menggoyang-goyangkan jembatan
6. Dilarang memanjat pagar jembatan
7. Dilarang memberi atau melemparkan makanan atau minuman kepada hewan di sekitar jembatan
8. Dilarang membuang benda apapun dari atas jembatan
Peraturan-peraturan tersebut harus kita patuhi ya teman-teman, karena untuk keselamatan kita juga kan. Oiya, hutannya memang masih lebat banget sehingga masih banyak hewan seperti monyet. Saya dan Febi sempat takjub melihat monyek bergelantungan di pohon.
Lalu bagaimana sensasi melintasi Jembatan Gantung Situ Gunung Sukabumi? Kalau Febi sih datar sekali dia, haha...dasar wanita bajaaa. Kalau saya? Sudah gemetaran melihat ketinggian jembatan. Belum lagi jembatannya bergoyang-goyang membuat saya semakin parno, haha..Ditambah semakin ke tengah, jembatannya semakin bergoyang-goyang. Namun, yang menarik memang pemandangan serba hijau yang memanjakan mata kami.
Teman-teman juga bisa lihat sedikit video perjalanan kami lewat channel DuniaLingga ya..di bawah ini videonya. Lalu, apa teman-teman sudah memutuskan mau liburan lebaran kemana kali ini? Coba ke Jembatan Gantung Situ Gunung Sukabumi yuk...
Thanks for sharing, semoga sukses..
ReplyDeleteIyaa yaa ini lagi hits banget, pengen deh cobain :D
ReplyDeleteMakasih mba sharingnya detail sekali.
Aku bookmark dulu deh supaya nanti kalo pingin berangkat tinggal buka blog ini untuk cari tau infonya ^^