Tempat Makan Enak di Sawangan Depok (Part 1)
Assalamualaikum sahabat.
Bismillahirrahmanirrahim..
Apa kabar semua? Sehat-sehat ya. Sebelum tinggal di Sawangan, Depok, kami mengontrak di kawasan Cilandak Jaksel. Di Cilandak, banyak banget deretan tempat makan enak yang kadang-kadang bikin kangen.
Ketika pindah ke Sawangan, saya dan suami belum menemukan tempat wisata kuliner yang pas di hati nih. Entah kenapa, sudah setahun berlalu, tak terlalu banyak tempat wisata kuliner yang dijelajahi untuk diicip-icip menu makanannya.
Belum lama ini kami mampir di beberapa tempat makan di Depok yang baru dibuka dan beberapa lainnya yang sudah lama ada di Sawangan Depok. Yuk ikutin dimana aja kami nongkrong-nongkrong cantik sambil ngerjain deadline, wkekekk.
1. Knanga Kulineri Depok
Tempat makan yang satu ini cukup menarik mata karena warnanya yang eye catching, merah merona. Awalnya kami tidak berencana makan di sini selepas men-service handphone di kawasan Pitara. Tapi, suami tiba-tiba membelokkan stang motor dan ingin mencoba makanan di Knanga Kulineri Depok.
First impression, berani! Ya, pemiliknya berani banget untuk membuka tempat makan menengah di jalan Raya Keadilan Rangkapan Jaya Baru Depok. Di sekitar jalan, tak banyak cafe seperti Knanga Kulineri ini. Paling banter warteg dan rumah makan Padang.
Dari interiornya, seperti perpaduan modern dan tradisional. Di sisi modernnya, banyak interior dan pajangan minimalis namun cukup modern. Belum lagi ada box telepon kekinian seperti di luar negeri. Ini menggoda banget untuk foto-foto di sana.
Di sisi tradisionalnya, terdapat saung-saung yang dilengkapi dengan kentongan (entah untuk apa, haha). Mungkin untuk bermain anak-anak ya, karena ternyata kentongan ini menarik minat Arfa untuk memainkannya.
Knanga Kulineri Depok ini juga komplit banget fasilitasnya. Ada wifi, mushala, dan ada tempat nongkrong-nongkrong di bawah pohon.
Beruntung saat itu saya bertemu pemiliknya langsung, namanya Pak Geri. Menurut pak Geri, Knanga Kulineri ini pada awalnya lahan kosong yang belum jelas mau diapakan. Pasalnya, lahan miliknya ini konon akan terkena gusuran karena akan dijadikan jalan tol.
Hingga bertahun-tahun lamanya, kabar tersebut belum jelas. Pak Geri akhirnya memutuskan untuk membuka tempat makan. "Kalau saya bikin kontrakan, trus tiba-tiba lahannya mau digusur, nanti saya dzalim dong ngusir orang,"kata dia.
Membuka tempat makan bukanlah hal baru bagi Pak Geri. Sebelumnya beliau sempat membuka restoran pasta di kawasan Jakarta, sayang sepi peminat.
Untuk Knanga Kulineri ini, pada awalnya ia menyajikan menu buat nongkrong anak muda, seperti indomie dan nasi goreng. Peminatnya cukup banyak, terutama anak-anak nongkrong di sekitar cafe. Lalu, permintaan datang dari pengunjung yang kerap membawa anak dan keluarga. Masa iya menunya indomie saja.
Menu Chicken Gordon Bleu yang besar banget sampe dibagi ke suami |
Berbekal pengalaman membuka warung pasta, akhirnya PakGeri memperkaya menu makanan Knanga Kulineri dengan pasta, burger dan hotdog. Selain itu tetap pula menghadirkan makanan dan minuman pendamping lainnya. Saya tertarik mencicipi Chicken Gordon Bleu restoran ini, sementara suami, gak jauh-jauh dari nasi goreng. Arfa? Arfa maunya kentang goreng aja, hiks gak ada gizinya kamu Naak..
Ngepoin Pak Geri tes menu baru |
nasi gorengnya enak banget |
Rasanya gimana? Ya so so lah, so far so good. Ayamnya besar dan garing, sayang sauce blackpepper-nya kurang nendang buat saya. Satu paket Chicken Gordon Bleu Rp32 ribu saja. Saya juga nyicipin nasi goreng suami dan rasanya enak banget, komplit lagi pakai ayam, cuma Rp 20 ribu pula. Kentangnya Arfa juga lumayan enak sih. Jadi kira-kira dikasih berapa bintang nih? Hehehe
2. Bengkel Kopi Sapu Lidi, Sawangan Depok
Lagi-lagi yang ngajak ke tempat nongkrong ya suami, tapi pakai anggaran belanja istri -.-". Kali ini doi mau nulis kerjaan nggak mau di rumah, mau sambil ngopi-ngopi cantik gitu. Ya sudah, ikutlah saya, lumayan buat materi di blog, haha.
Kali ini pilihan jatuh pada Bengkel Kopi di dekat Sate Abu Salim, Sawangan. Letaknya sih agak masuk ke dalam dari jalan raya Sawangan. Tempat parkirnya cukup luas. Pertama kali ke sini kesannya cafe ini rumahan juga ya. Sepertinya memang rumah yang dijadikan cafe. Di sini juga free wifi dan ada mushala-nya. Yang menarik adalah grafitinya yang cute.
Seperti namanya, menu unggulan dari Bengkel Kopi adalah ya minumannya. Segala macam jenis kopi tersedia di sini. Saya sih bukan pecinta kopi, begitu pula suami. Makanya, kami sama sekali tak memesan kopi, jadi maaf gak ada review kopinya, hehe.
Kalau makanannya, lagi-lagi suami saya pesan nasi goreng. Hadooh Pak, kemana-mana nasi goreng melulu nih. Kamu memang orang Indonesia asli ya, demen banget nasi goreng *kecuali nasi goreng buatan istrinya, haha.
Saya nggak memesan apapun karena lagi nggak pengen makan atau lebih ke ngirit sih, haha. Arfa lagi-lagi pesan kentang goreng keju. Suami langsung menunjukkan muka aneh pas makan nasi gorengnya. "Kenapa Aa?"tanya saya. Trus dia suruh nyobain nasi gorengnya.
Waw, sumpah, hmm rasanya nggak pas di lidah kami nih. Nasinya kering dan rasanya nggak nendang-nendang amat. Kentang gorengnya pun kurang krenyes. Harganya? Kalau harga sih ya standar cafe-cafe lah. Nasi goreng Rp 20 ribu, dan kentang juga Rp20 ribu. Kalau disuruh ke sini lagi, saya pikir-pikir lagi deh, hehehe.
3. Ampera Sawangan Depok
Nah, tempat makan yang satu ini agaknya paling pas di lidah kami tapi tidak pas di kantong. Kami ke sini ketika Ampera Sawangan baru buka dan masih banyak promo.
Tempatnya lumayan luas, layaknya Ampera-Ampera lainnya. Juga ada butik kecil buat cuci mata nih. Menu masakan Sunda cukup beragam dan lumayan murah saat itu. Kami hanya menghabiskan Rp 70 ribu untuk dua porsi makanan dengan sate udang bakar, ayam kampung, sayur asem, pepes jamur, gurame goreng dan minuman. Wah, sumpah kenyang banget dan enak juga rasanya.
Sayang, ketika promo usai, harganya kembali sesuai standar Ampera, wkwkwk, mihiil. Kalau disuruh ke sini lagi, saya mau bangetlah. Asal..asal ada yang bayarin yaak..hehehe
4. Kampung Kecil, Bojongsari, Sawangan
Restoran Kampung Kecil ini tepatnya di jalan Raya Parung Bojongsari, Depok. Cukup jauh dari rumah, tapi worthed buat makan bersama teman-teman arisan, pengajian atau bareng keluarga besar.
Saya ke Kampung Kecil bersama teman-teman pengajian di Sawangan. Tempatnya cukup luas. Mereka menyebut setiap meja makan dengan Rukun Tetangga (RT), layaknya di desa. Mungkin konsep kampung yang diusung jadi nama per meja dibuat demikian.
Menu yang disajikan memang lebih tradisional seperti sayur asem, gado-gado, dan ikan gurame yang nikmat. Nikmatnya jika makan di malam hari karena lampu-lampunya sangat indah dan pastinya akan menambah kehangatan saat makan bersama.
Untuk fasilitas lumayan lengkap. Tempat parkirnya luas, ada mushala dan ada kolam ikan yang memanjakan mata. Harus dicobain ikan gurame dan sayur asemnya yang enak banget. Udang asam manisnya juga maknyuus deh, sampai kehabisan saya nggak kebagian T.T.
Pesanan kami untuk 7 orang dan waktu tunggu hanya 15 menitan saja. Setiap meja bisa digabungkan jika kita datang secara rombongan. Sekat-sekat antar meja bisa dipasang dan dicopot, jadi praktis jika makan rombongan. Jam bukanya setiap hari mulai dari jam 10 pagi sampai 9 malam.
5. Soto enak di Sawangan
Nah, buat pecinta soto macam kami berdua, agaknya memang wajib hunting wisata kuliner soto-sotoan nih. Salah satunya tempat langganan kami adalah Soto Bening Asli Solo di Jalan Raya Muchtar Sawangan. Sampai-sampai bapaknya nggak perlu nanya kalau kita mau pesan apa saking seringnya. Letaknya hanya beberapa meter sebelum Telaga Golf.
Soto di tempat ini menjadi tempat mengobati rindu kampung halamannya suami di Klaten. Nuansa Jawanya cukup kental dengan ornamen kayu dan interior khas Jawa lainnya.
Sumber: ceritaperut |
Sotonya bening tapi kaldunya nampol abis. Apalagi ditambah sambel, makan soto sambil seuhah dan keringetan kayak abis olahraga, haha. Yang penting, harganya pas di kantong. Soal harga nggak perlu khawatir, karena seporsi kecil cuma Rp 5000 loh, murah meriah banget ya. Tapi ini memang untuk porsinya Arfa, karena sedikit banget, hehe.
Makanan pendamping seperti sate ati ampela, perkedel, tempe goreng sepertinya wajib di warung soto.Selain soto ayam dan daging, di sini juga kita bisa memesan ayam goreng. Makan soto dengan teh hangat di pagi hari...ah, nikmatnya masya Allah..
Selain di sini, soto khas Bogor di Jalan Raya Muchtar juga enak banget. Cuma sayang, harganya tidak masuk di kantong karena agak mahal dibanding soto-soto lainnya. Ada juga soto Kudus dan Soto Kauman yang lumayan enak tapi kurang sesuai dengan lidah kami.
Masih banyak nih yang belum dituliskan, sabar yaa, Bubu udah ngantukk..:p
Baca juga: Tempat Makan Enak di Sawangan Depok (Part 2)
Baca juga: Tempat Makan Enak di Sawangan Depok (Part 2)
Ampera dan sotonya sepertinya menggoda selera nih.
ReplyDeleteTapi kalo ampera mahal. :D
Ampera gak ramah di kantong ya..hihii..
DeleteSempet makan di kampoeng kecil...tp menu pilihan pada kosong. Mungkin krn malem pas weekend dah pd soldout kali
ReplyDeleteaku tinggal di tanah baru, boleh nih rekomendasinya klo aku lagi main ke sawangan tfs
ReplyDelete