Dunia Lingga

Baca Komik Sambil Makan Nasgor di Zoe Corner


Ana Maulana (29 tahun) tengah asyik membaca komik yang dipinjamnya dari Zoe Corner, sebuah taman bacaan di Jalan Pager Gunung 3 Kota Bandung. Halaman demi halaman komik dibacanya dengan serius. Ana mengaku sudah sejak SMP menjadi anggota taman baca bercat merah menyala ini.

Hingga sudah berumah tangga dan memiliki satu anak, Ana menjadi member setia Zoe Corner. Dalam seminggu, ia bisa dua hingga tiga kali ke taman baca yang didirikan oleh Bonny Perkasa Halim ini. "Sekalian menunggu anak yang sekolah, dari pada diam di rumah lebih baik baca,"ungkap Ana yang tinggal di Antapani, Bandung.

Menurutnya, bukan hanya dia seorang di keluarganya yang menjadi anggota tetap Zoe Corner. Tapi juga, adik-adik dan saudaranya seringkali mengunjungi cafe perpustakaan ini. Taman baca ini, kata Ana, memang memiliki kekhasan tersendiri. Bukan hanya ada tempat untuk bersantai dan makan, tetapi juga ada reading space untuk para pengunjungnya.

"Makanannya juga murah dan suasananya enak sekali karena di samping-samping bangunan banyak pohon,"kata Ana yang mengaku pernah bekerja di salah satu media massa nasional.

Selain Ana, ada Teddy (25 tahun) yang terlihat serius membaca novel yang dibacanya. Pria berkacamata ini mengaku, sejak ia kuliah di Bandung, Zoe Corner menjadi tempat favoritnya. Apalagi, koleksi taman baca Zoe Corner sebagian besar adalah komik dan novel.

Zoe Corner memang berbeda dari taman baca lainnya. Tempat ini dibuat bukan hanya untuk membaca buku, tapi juga diperkenankan untuk orang yang sekadar ngobrol-ngobrol, makan dan minum. Menurut salah satu staf Zoe Corner, Tesya (27 tahun), setiap harinya bisa 150-an orang datang dan meminjam buku. Sementara koleksi yang sering dipinjam adalah komik dan novel.

Keanggotaannya sendiri sekarang mencapai 40 ribu orang. Tentu saja ini menjadi jumlah yang sangat banyak di banding perpustakaan dan taman baca lainnya di Kota Bandung. Tesya mengatakan, kemungkinan anggota taman baca Zoe Corner dapat bertambah banyak. "Hal ini karena kami selalu memperbaharui koleksi buku, komik dan novel di taman baca ini,"jelasnya.

Setiap minggunya, kata Tesya, koleksi buku dan komik di Zoe Corner selalu diperbaharui.
 "Sekitar sebelas judul setiap minggunya untuk komik dan satu judul untuk novel,"jelasnya. Untuk setiap judul, kata Tesya, terdiri dari empat eksemplar atau lebih. Dan hingga saat ini, koleksi Zoe Corner sendiri mencapai 100 ribu eksemplar baik komik Jepang, barat hingga komik-komik lokal Indonesia bahkan komik jaman dahulu yang sudah banyak hilang dari peredaran. Koleksi novel yang dimiliki ZOE library pun sangat beragam mulai dari novel laris (bestseller) hingga novel pop-science, serta tak ketinggalan koleksi buku auto-biografi juga bisa ditemui di ZOE library.

Zoe Corner sendiri terletak di hunian asri di tengah Kota Bandung. Karena letaknya dekat dengan kampus ITB dan Unpad, tak ayal pengunjungnya adalah pelajar dan mahasiswa. "Biasanya ramai selepas dhuhur hingga magrib, karena pelajar dan mahasiswa biasanya sudah selesai beraktivitas,"ujar Tesya.

Sementara untuk menjadi anggota Zoe Corner cukup mudah, hanya dengan merogoh Rp 30 ribu dari kantong kita. "Cukup dengan biaya Rp. 30 ribu, anda sudah bisa menjadi member selama satu tahun. Jangan lupa bawa foto kopi KTP dan pas poto,"ungkap Tesn]ya. Biaya peminjaman juga cukup murah. Pengunjung hanya dibebani Rp. 1.500 untuk menyewa komik selama dua hari dan Rp 1.000 hingga Rp. 5000 untuk biaya meminjam novel.

"Jika hilang atau rusak, kami hanya meminta untuk menggantinya dengan buku baru judul yang sama,"jelasnya. Sementara itu, untuk kita-kita yang tidak ingin membaca, Zoe Corner sendiri punya fasilitas free hot spot untuk sekadar browsing internet.

Selain taman baca, Zoe Corner juga menyediakan fasilitas cafe yang terdiri dari berbagai jenis makanan dan minuman. Mulai dari macam-macam pizza, soup, salad, steak, hingga aneka juice dan kopi. Pada Zoe Cafe area, harga makanan dan minuman berkisar antara Rp. 6000 - Rp.20.000. Selain itu, terdapat Zoe Bookstore yang merupakan salah satu fasilitas yang disediakan Zoe berupa penjualan buku-buku pop-ilmiah.

"Kami juga menerima pesanan dari member yang ingin membeli komik atau novel-novel tertentu yang baru keluar,"ungkapnya.

Zoe Corner yang banyak menyedot pengunjung ini awalnya memang sebuah kos-kosan. kemudian, kata Tesya, sang pemilik Bonny Perkasa Halim punya banyak koleksi pribadi yang kemudian dijadikan tempat usaha. Pada awalnya, Zoe Corner hanya taman bacaan yang menyewakan berbagai komik di kamar kos-kosan dengan nama Comics Corner.

Pada 2001 taman bacaan ini tampil dengan citra dan konsep baru. Bangunan seluas 500 m2 yang semula berfungsi sebagai tempat tinggal dan kos-kosan diubah menjadi taman bacaan yang terkesan nyaman. Ruangan tengah sebagai taman baca dan book store, samping kanan terdapat cafe dan lantai kedua terdapat tempat untuk membaca lesehan.

Sementara itu, di halaman depan tersedia sejumlah kursi dan meja untuk membaca sambil makan dan minum. Bagi yang senang membaca sambil tiduran atau lesehan, disediakan ruangan //reading space// di lantai dua. Namanya pun diganti menjadi Zoe Corner, singkatan dari Zone of Entertainment and Education. Konsep yang diterapkan adalah one stop edutainment.

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Baca Komik Sambil Makan Nasgor di Zoe Corner"

Post a Comment

Terima kasih sudah memberi komentar di dunia lingga, semoga bermanfaat. Tabiik :)