Dunia Lingga

AADC2 Dan Romantisme Ratu Boko


Masih ingat aku sering menyebut kata-kata Sujiwo Tedjo? Bahwa ke Jogja adalah cara menertawai orang Jakarta. Entahlah kiranya karena aku belum lagi menapaki bumi Si Pitung itu. Tapi pergi ke Jogja membangkitkan romantisme cinta yang kata Salim A. Fillah bentuknya kata kerja.

Ke Jogja kali ini tak ada rencana sebelumnya karena Klaten pun sudah cukup menawan saat ini. Tapi Jogja, menawarkan romantisme yang belum aku dapat di Klaten.  Seperti saat Rangga bilang ke Cinta, "Bilang sama saya yang di Jogja itu gak ada artinya sama kamu". Saat mereka bertemu dan saling menebar rayuan genit. 

Ah Rangga, sekarang kamu gombal sekali.Ah Rangga, kata-katamu membuatku ingin ke Jogja ngopi-ngopi semalam. Kata-katamu membuatku ingin menghabiskan hari di Ratu Boko melihat bebatuan bersejarah itu.

Rangga dan Cinta yang menyelesaikan masa lalunya di sini. Ratu Boko yang semakin terkenal karena mantan yang menggoda sambil bilang, "Saya juga ikut pemilu loh,". Yang gak ngerti cari sendiri quotenya di film AADC 2 hehe..die hard fans.

Alhasil niat ke Ratu Boko terkabulkan karena selebrasi adik melepas masa sekolah SLTP-nya. Dari Klaten kami pergi pagi-pagi sekitar pukul 07.00. Mengapa ke Ratu Boko harus pagi-pagi? Karena pengalaman ke Candi Prambanan datang agak siangan matahari sangatu menyengat. Yang hitam sih gak usah khawatir ya..lah kalau kulit putih sepertiku ini bagaimana nasibnya *narsis boleh dong. Maka kalau mau ke Ratu Boko persiapkan sunscreen dan kacamata ya..

Situs Ratu Boko sendiri hanya 3 kilometer dari Candi Prambanan. Kalau dari Klaten hanya 40 menitan. Sebelum booming film AADC 2, situs candi ini seringkali dilewatkan para pengunjung. Kita, lebih sering menghabiskan waktu berwisata ke Candi Prambanan di banding Ratu Boko. Semua gara-gara Rangga, godain mantannya di Ratu Boko. Alhasil, Ratu Boko menjadi destinasi wisata yang mulai digemari wisatawan. 

Terdapat banyak alternatif menuju situs yang terletak di Jalan Raya Yogya-Solo km 16, Prambanan, Yogyakarta ini. Kita bisa naik bus Trans Jogja hingga terminal Prambanan. Sampai di Candi Prambanan, terdapat minibus yang siap mengantarkan wisatawan pulang-pergi dengan membayar untuk tiket terusan sebesar Rp 45 ribu.

Untuk harga tiket Ratu Boko Rp 40.000 (Mei 2017) dan parkir mobil Rp 10.000. Memang cukup mahal karena dikelola oleh pengelola yang sama dengan Candi Prambanan. Dari Prambanan sendiri ada travel tur yang menyediakan minibus untuk menyesapi sejarah Ratu Boko.


Karena kompleks Ratu Boko berada di perbukitan, Pak Sopir tancap gas untuk menuju kesana. Melewati bukit-bukit indah meski beberapa diantaranya terlihat gersang. Sesampainya di kompleks Ratu Boko, terdapat serambi restoran yang menghadap ke lembah. 

Hamparan pemandangan Gunung Merapi terlihat cantik dari kejauhan. Kulihat pula Candi Prambanan yang terlihat kecil dari sudut mata. Tak lupa kami mengabadikan foto agar menjadi pengingat kebersamaan. 

Aku, suami dan rombongan menaiki anak tangga yang jumlahnya lumayan. Beruntung pengelola Ratu Boko menyediakan kursi-kursi taman yang bisa dipakai jika merasa sedikit kelelahan. Taman-taman ditata apik dan terdapat air mancur yang cukup mengurangi panasnya cuaca saat itu. Maka janganlah lupa untuk membawa air mineral ke Ratu Boko agar tak kehausan.

Setelah melewati taman, aku menyaksikan betapa megahnya gerbang gapura Ratu Boko ini. Terdapat lima gapura, empat gapura mengapit dan satu gapura utama di bagian tengahnya.

Sudah lama rasanya tidak berimajinasi tentang kehidupan orang-orang terdahulu. Betapa hebatnya mereka membangun kompleks Ratu Boko tanpa ada alat-alat modern seperti saat ini. 

Konon Ratu Boko digunakan sebagai keraton atau istana raja. Ada juga yang menyebut keraton ini sebagai tempat tinggal Raja Boko, ayah dari Roro Jonggrang. Banyak versi digunakan sebagai apa Ratu Boko ini. Ada yang bilang juga Ratu Boko sebagai tempat ibadah dan juga tempat peristirahatan. 
Nggak mau kalah sama Rangga dan Cinta






Tapi yang jelas, Ratu Boko ini luaaas bangeet. Keseluruhan kompleks mencapai 250ribu meter persegi. Seperti yang tadi aku sebut, di bagian tengah kompleks ada gapura utama sebagai pintu masuk, lapangan, kolam dan candi pembakaran. 


Sementara di bagian tenggara meliputi pendopo, beberapa balai,  candi, kolam, dan kompleks Keputren. Di kompleks ini juga terdapat goa batu yang terletak di bagian timur. Sedangkan bagian barat kompleks hanyalah berupa perbukitan. Sayang saya tak sempat ke gua batu dan kolam karena hari semakin panas. 

Sebelum pulang, kami bersantai-santai terlebih dahulu di lapangan yang penuh dengan pepohonan besar. Ah, Indonesia, cantik sekali kamu. Andai kamu makanan, nikmatmu seakan tidak ada habisnya. 

Setelah pelesiran ke Ratu Boko, kami mengagendakan untuk ke Tebing Breksi yang lokasinya tidak jauh dari Ratu Boko.  Tapi sebelumnya, simak video singkat yang aku buat selama perjalanan di Ratu Boko



Subscribe to receive free email updates:

1 Response to "AADC2 Dan Romantisme Ratu Boko"

  1. Itu lapangan rumputnya asik bgt buat lari2 anda ya mba.. :D Gak nyangka aku kalo Ratu Boko luas banget ya, ta' kira candi kecil aja.. Pas ke Jogja kmrin cuma sempet ke Prambanan, panasnya ampuuuuun.. Next time mesti ke Ratu Boko juga nih pagi2.. :D

    ReplyDelete

Terima kasih sudah memberi komentar di dunia lingga, semoga bermanfaat. Tabiik :)