Peduli Ibu dan Bayi Indonesia Melalui SMSBunda
Peduli Ibu dan Bayi Indonesia Melalui SMSBunda. Aminah namanya. Usianya menginjak 28 tahun saat itu. Ia meninggal saat dibantu melahirkan di dalam angkutan umum (angkot). Pemberitaan mengenai Aminah yang melahirkan dalam angkot menghiasi media akhir Juli 2016 lalu.
Saat dilarikan ke puskesmas, kondisi Aminah semakin memburuk. Puskesmas merujuk Aminah ke RSUD Pasar Rebo, Jaktim, untuk segera ditangani dokter. Namun, kondisi Aminah sudah hilang kesadaran. Ia kejang hingga gagal napas saat ditangani. Hal ini dikatakan oleh kepala Instalasi Gawat Darurat RSUD Pasar Rebo, dr Eko. Aminah mengalami hipertensi. Ia dan bayinya tidak dapat diselamatkan.
Masih ada Aminah lain? Masih ada. Hingga Agustus 2016, Angka Kematian Ibu (AKI) di Bengkalis, Riau, sebanyak 11 orang. Sebagian besar karena eklamsia dan bayi yang baru lahir mengalami asfiksia berat.
Sementara di Rejanglebong, Bengkulu, tercatat lima ibu meninggal dunia selama periode Janiari-Juni 2016. Sedangkan Angka Kematian Bayi (AKB) saat persalinan dalam 6 bulan terakhir sebanyak 17 orang. Apa penyebabnya? Tentu bermacam-macam faktornya. Mulai dari hipertensi, pendarahan, kurang asupan gizi dan sebagainya.
Bagaimana dengan Jawa Tengah? Sepanjang Januari hingga Mei 2016, terjadi 251 kasus AKI di Jawa Tengah. Angka paling banyak dari 35 kabupaten/kota di Jawa Tengah adalah Kabupaten Brebes dengan 32 kasus (per Januari-Mei 2016). Menyusul kemudian Kota Semarang dengan 20 kasus kematian atau 5 orang meninggal dunia setiap 1 bulan.
Bagaimana dengan kondisi keseluruhan di Indonesia? Kondisinya masih mengkhawatirkan. Berdasarkan Survei Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2012, AKI di Indonesia yakni 359/100.000 kelahiran hidup. Sementara AKB adalah 32/1000 kelahiran hidup.
Setali tiga uang dengan kondisi di atas, data World Health Organization (WHO) pada tahun 2013 menunjukkan, tercatat 190 kematian ibu pada tiap 100.000 kelahiran pada 2013di Indonesia. Mirisnya, angka ini berada di peringkat ketiga paling buruk untuk negara anggota ASEAN. Padahal, Indonesia menduduki tingkat ekonomi terbesar di ASEAN.
WHO mencatat, kematian ibu ini terkait dengan proses selama kehamilan dan penanganan saat melahirkan. Dari keseluruhan AKI, tiga perempatnya disebabkan oleh komplikasi selama hamil dan persalinan. Penyumbang terbesar adalah pendarahan, penyakit sebelum hamil, hipertensi dan infeksi.
Berita dan data di atas tentu membuat kita miris. Terutama sebagai seorang wanita, tentu menginginkan proses hamil dan melahirkan yang lancar dan sempurna. Membaca berita di atas membuat saya khawatir dan takut. Apakah bisa nanti melahirkan anak dengan lancar? Apakah bisa melahirkan anak selanjutnya tanpa kekurangan suatu apapun?
Untuk itu, sebagai wanita, apalagi yang nanti akan melahirkan anak, kita harus mempersiapkan diri sedini mungkin. Misalnya dengan mengetahui penyebab dan risiko saat melahirkan. Dengan mengetahui penyebab AKB, kita bisa mencegahnya pemicunya sedini mungkin.
Apa penyebab tingginya AKI di Indonesia?
1. Faktor 4T (Terlalu muda, Terlalu tua, Terlalu rapat kehamilan, Terlalu banyak anak)
Faktor ini memang harus dipertimbangkan seorang calon ibu. Apakah ia hamil dalam kondisi terlalu muda, terlalu tua, terlalu rapat kehamilan dan terlalu banyak anak. Karena, menurut Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), keempat faktor tersebut menjadi salah satu penyebab tingginya AKI di Indonesia.
Untuk itu, BKKBN mengimbau kaum wanita agar menikah di usia matang yakni setelah berusia 21 tahun.Menikah di usia muda menurut penelitian, sel-sel reproduksi belumlah matang. Tentu hal ini akan berpotensi ke arah kelahiran yang tidak berkualitas. Adapun jika hamil diusia tua (diatas 35 tahun), sel-sel reproduksi sudah lemah. Sehingga, akan banyak risiko komplikasi yang bakal mengancam ibu dan bayi.
Untuk itu, BKKBN mengimbau kaum wanita agar menikah di usia matang yakni setelah berusia 21 tahun.Menikah di usia muda menurut penelitian, sel-sel reproduksi belumlah matang. Tentu hal ini akan berpotensi ke arah kelahiran yang tidak berkualitas. Adapun jika hamil diusia tua (diatas 35 tahun), sel-sel reproduksi sudah lemah. Sehingga, akan banyak risiko komplikasi yang bakal mengancam ibu dan bayi.
Sementara menurut penelitian Global Reproductive Health Universitas California, wanita yang terlalu rapat melahirkan dan terlalu banyak anak, memiliki risiko kehamilan yang tinggi. Kehamilan yang terlalu rapat akan mengendurkan otot rahim sehingga setelah persalinan, rahim sulit berkontraksi. Alhasil, terjadilah perdarahan yang berisiko.
Untuk itu, ibu perlu menjaga jarak kehamilan ya. Jarak kehamilan disarankan yakni antara 18 sampai 48 bulan sejak dari persalinan sebelumnya.
2. Status gizi hamil yang tak berkualitas
Tingginya angka kematian ibu, menurut BKKBN, bisa juga disebabkan oleh berbagai aspek. Salah satunya adalah berkaitan dengan status gizi ibu hamil. Ibu hamil terkadang tidak menyadari bahwa dirinya berisiko saat hamil. Entah itu anemia gizi, atau kondisi awal kesehatan ibu yang tidak baik.
Ibu hamil harus memerhatikan asupan gizi. Pasalnya, kebutuhan gizi pada masa kehamilan akan meningkat sebesar 15 persen dibandingkan dengan kebutuhan wanita normal. Peningkatan gizi ini dibutuhkan untuk pertumbuhan rahim (uterus), payudara (mammae), volume darah, plasenta, air ketuban dan pertumbuhan janin.
Untuk itu, ibu hamil perlu mengkonsumsi makanan berimbang dengan penambahan gizi seperti karbohidrat, protein,lemak, vitamin dan mineral. Jika status gizi saat hamil tak berkualitas, anak yang dilahirkan juga menjadi kekurangan gizi. Bukan hanya kondisi tumbuh kembang yang terganggu, tapi juga membuatnya rentan mengalami berbagai komplikasi ketika kelak ia hamil.
Ibu hamil harus memerhatikan asupan gizi. Pasalnya, kebutuhan gizi pada masa kehamilan akan meningkat sebesar 15 persen dibandingkan dengan kebutuhan wanita normal. Peningkatan gizi ini dibutuhkan untuk pertumbuhan rahim (uterus), payudara (mammae), volume darah, plasenta, air ketuban dan pertumbuhan janin.
Untuk itu, ibu hamil perlu mengkonsumsi makanan berimbang dengan penambahan gizi seperti karbohidrat, protein,lemak, vitamin dan mineral. Jika status gizi saat hamil tak berkualitas, anak yang dilahirkan juga menjadi kekurangan gizi. Bukan hanya kondisi tumbuh kembang yang terganggu, tapi juga membuatnya rentan mengalami berbagai komplikasi ketika kelak ia hamil.
Calon ibu dan tentunya keluarga juga harus sadar dan mendeteksi dini kondisi kehamilan. Calon ibu harus rutin memeriksa diri selama masa kehamilan minimal empat kali selama hamil. Menjadi penting bagi seorang calon ibu untuk care atas dirinya sendiri. Calon ibu harus memenuhi gizinya selama hamil dengan makanan berimbang.
3. Pengabaian aspek non kesehatan
Aspek non kesehatan juga mempengaruhi kesehatan ibu hamil. Misalnya kondisi sosial, budaya, ekonomi bahkan tingkat pendidikan keluarga. Peran orang sekitar terutama keluarga juga sangat penting di saat masa kehamilan untuk menekan kematian ibu dan bayi.
Keluarga berperan memberikan motivasi dan semangat kepada ibu hamil. Selain itu, keluarga mempermudah dengan mengetahui kondisi ibu hamil, memberi transportasi selama masa kehamilan, juga selalu siap siaga selama masa hamil dan melahirkan. Jangan sampai, ibu hamil terlambat dirujuk atau terlambat mencapai fasilitas kesehatan bahkan tidak mendapat pertolongan medis.
4. Melupakan program KB
Program Keluarga Berencana (KB) dinyatakan sebagai alternatif terbaik bagi masyarakat Indonesia guna mengurangi risiko kematian ibu dan bayi. Kematian ibu salah satunya bisa disebabkan terlalu rapat usia kehamilan. Untuk itu, KB menjadi pilihan tepat guna menyukseskan kehamilan.
5. Kurangnya kesadaran hidup sehat dan kondisi lingkungan yang tidak menunjang
Kesadaran hidup sehat dan kondisi lingkungan yang menunjang acap kali masih diabaikan oleh ibu hamil itu sendiri. Ibu hamil harus menjaga kesehatannya dengan gaya hidup sehat dan memakan makanan yang bergizi.
6. Kurangnya kesiapan tenaga dan fasilitas kesehatan
Salah satu faktor tingginya penyebab AKI di Jateng misalnya, kurangnya kesiapan fasilitas kesehatan dan tenaga kesehatan. Kematian ibu hamil berpotensi terjadi di fasilitas kesehatan seperti puskesmas dan rumah sakit. Mulai dari kesediaan bahan dan alat hingga kesiapan petugas yang kurang.
Expanding Maternal and Neonatal Survival (EMAS) Jateng menyatakan, hanya ada dua rumah sakit yang menyiapkan dokter kandungan 24 jam, selebihnya hanya dokter on call. Selain itu, kurangnya fasilitas perawatan pascamelahirkan mendorong AKI di Jateng. Dari 20 AKI di Kota Semarang pada 2016, 14 kasus kematian ibu di masa nifas.
Expanding Maternal and Neonatal Survival (EMAS) Jateng menyatakan, hanya ada dua rumah sakit yang menyiapkan dokter kandungan 24 jam, selebihnya hanya dokter on call. Selain itu, kurangnya fasilitas perawatan pascamelahirkan mendorong AKI di Jateng. Dari 20 AKI di Kota Semarang pada 2016, 14 kasus kematian ibu di masa nifas.
Faktor-faktor di atas tentu perlu diperhatikan oleh kita sebagai kaum wanita. Karena hamil dan melahirkan tidaklah boleh dianggap sepele ya.
Untuk itu, pemerintah sudah gencar melakukan program-program untuk menurunkan AKI dan AKB di Indonesia. Salah satu program pemerintah adalah EMAS (Expanding Maternal and Neonatal Survival). Program ini merupakan program kerjasama Kementrian Kesehatan RI dan USAID selama lima tahun (2012-2016) dalam rangka mengurangi angka kematian ibu dan bayi baru lahir.
Program EMAS mendukung pemerintah pusat, provinsi dan kabupaten, dalam berjejaring dengan Organisasi Masyarakat Sipil, fasilitas kesehatan publik dan swasta, asosiasi rumah sakit, organisasi profesi, dan sektor swasta, dan lain-lain. Program ini akan berkontribusi terhadap percepatan penurunan kematian ibu dan bayi baru lahir sebesar 25 persen di Indonesia. EMAS dilaksanakan di 30 kabupaten dalam enam provinsi yang memiliki jumlah kematian ibu dan neonatal besar.
Salah satu pendekatan emas dengan memanfaatan teknologi informasi mutakhir (SMS, hotline, media social). Hal ini diperlukan untuk meningkatkan efektifitas dan efisiensi dalam pelayanan kegawatdaruratan kesehatan ibu dan bayi baru lahir. Pendekatan ini diluncurkan dengan nama layanan SMSBunda.
Program EMAS mendukung pemerintah pusat, provinsi dan kabupaten, dalam berjejaring dengan Organisasi Masyarakat Sipil, fasilitas kesehatan publik dan swasta, asosiasi rumah sakit, organisasi profesi, dan sektor swasta, dan lain-lain. Program ini akan berkontribusi terhadap percepatan penurunan kematian ibu dan bayi baru lahir sebesar 25 persen di Indonesia. EMAS dilaksanakan di 30 kabupaten dalam enam provinsi yang memiliki jumlah kematian ibu dan neonatal besar.
Salah satu pendekatan emas dengan memanfaatan teknologi informasi mutakhir (SMS, hotline, media social). Hal ini diperlukan untuk meningkatkan efektifitas dan efisiensi dalam pelayanan kegawatdaruratan kesehatan ibu dan bayi baru lahir. Pendekatan ini diluncurkan dengan nama layanan SMSBunda.
Apa itu layanan SMS Bunda?
Lembagan nirlaba Jhpiego dengan dukungan GE Foundation menggandeng pemerintah dalam terobosan terbarunya. Program ini yakni dengan mengembangkan pelayanan berbasis SMS, dengan nama SMS Bunda. SMSBunda akan mengirimkan informasi berupa SMS kepada ibu atau keluarga sekitar langsung ke telepon genggam. Selain ibu hamil maupun melahirkan,program ini juga menyasar mereka yang jarang bersentuhan langsung dengan sistem kesehatan.
Hanya dengan berbekal ponsel, ibu hamil dan keluarga dapat memperoleh informasi secara update tentang pertanda bahwa dirinya atau bayinya perlu mendapatkan fasilitas kesehatan. Selain itu, tentunya berbagai informasi mengenai kehamilan, melahirkan, dan perawatan bayi. Dengan penyebaran informasi ini, tentunya menjadi pendorong agar ibu hamil dapat terhubung dengan sistem kesehatan.
Apa saja manfaat layanan SMSBunda?
Masa kehamilan adalah masa seorang ibu haus akan informasi mengenai kandungannya. Berbagai upaya dilakukan, bisa dengan membaca buku, majalah hingga internet. Namun, ada cara mudah dan gratis yang dapat diperoleh ibu hamil, yakni melalui aplikasi berbasis sms, SMSBunda. Dengan SMSBunda, tentu menjadi pilihan mudah dan murah untuk mengetahui status kehamilan ibu.
Seperti yang sudah saya tulis sebelumnya, Indonesia merupakan negara dengan tingkat AKI yang tertinggi di Asia Tenggara. Begitu juga dengan jumlah AKB yang juga cukup tinggi mencapai 60 persen dari keseluruhan kematian bayi di bawah satu tahun. Kematian ini sebagian besar sebenarnya dapat dicegah dengan penanganan tepat selama hamil, melahirkan dan paska melahirkan. Sayangnya, hanya sekitar 53 persen ibu hamil yang mendapatkan informasi mengenai tanda komplikasi kehamilan selama kunjungan.
Untuk itu, SMSBunda hadir memberi informasi lengkap bagi ibu hamil dan pascamelahirkan. Pelayanan ini memberikan informasi perawatan antenatal, kelahiran, hingga pascamelahirkan. Diharapkan nantinya, ibu hamil dapat mengenali tanda-tanda bahaya selama hamil dan bulan-bulan awal selama melahirkan.
Selain ibu, siapa saja sasaran SMSBunda?
Salah satu teman saya yang berprofesi sebagai bidan di Cileungsi, Bogor, mengatakan, ia rutin mensosialisasikan program SMSBunda ini kepada pasiennya. Menurutnya, tenaga kesehatan juga dapat dengan mudah memberikan informasi kesehatan kepada pasiennya. Dengan mensosialisasikan program ini, para bidan menjadi lebih mudah dalam memberi informasi. Pasien tak perlu lagi repot kapan harus periksa ke dokter maupun bidan setempat. SMSBunda membantu bidan dan tenaga kesehatan dalam mentransfer informasi seputar kehamilan dan melahirkan.
SMSBunda juga tak hanya menyasar calon ibu, tapi juga sang calon bapak dan keluarga besar seperti kakek dan nenek. Dengan mendaftarkan nomor orang sekitar tentu ada keuntungannya tersendiri. Keluarga besar dapat memantau kesehatan calon ibu dengan informasi yang diberikan SMSBunda.
Bagaimana cara mendaftar SMSBunda?
Jangan takut bila harus bayar, karena SMSBunda gratis loh ibu-ibu. Siapa saja bisa memperoleh informasi kesehatan ibu dan bayi dengan cara mendaftarkan nomornya ke 08118 469 468. Hanya dengan mengetik SMSBunda, lalu kirim ke nomor 08118 469 468. Biaya sms pertama hanya Rp 300, dan selanjutnya kita akan memperoleh informasi secara gratis.
Setelah mendaftar, akan ada SMS balasan untuk mengisi tanggal perkiraan lahir bayi. Pendaftaran bisa dilakukan kapan saja selama masa kehamilan. Selain calon ibu, calon bapak dan keluarga bisa mendaftarkan nomornya agar bisa memantau calon ibu.
Selama masa kehamilan, SMSBunda akan mengirimkan informasi secara rutin seputar perawatan sebelum melahirkan. Sementara setelah melahirkan, SMSBunda akan mengirimkan SMS seputar kesehatan ibu dan bayi yang baru lahir.
Bagaimana keterjangkauan SMSBunda?
Sumber:smsbunda.or.id |
Adanya SMSBunda tentu sangat diharapkan dapat menyebarkan informasi mengenai kesehatan sebelum dan sesudah melahirkan. Terlebih kepada calon ibu yang tidak terdedah sistem informasi dan sistem kesehatan.
Untuk itu, sebagai masyarakat yang peduli, marilah kita sukseskan upaya yang dilakukan untuk menurunkan AKI dan AKB melalui SMSBunda.
Informasi lebih jauh bisa diperoleh melalui situs http://smsbunda.or.id/, email juga melalui info@smsbunda.or.id atau juga melalui telepon 021-2920-1500. Ayah dan bunda juga dapat mengakses informasi SMSBunda melalui sosial media seperti Facebook di SMSBunda, Twitter @SMSBunda dan Instagram @smsbunda. Mari, peduli ibu dan bayi di Indonesia melalui SMSBunda.
Sumber tulisan:
http://emasindonesia.org/read/menu/2/SMSBunda
http://smsbunda.or.id/
http://smsbunda.or.id/
http://gayahidup.inilah.com/read/detail/2260608/angka-kematian-ibu-di-indonesia-sangat-tinggi#sthash.f3b07HJe.dpuf
http://riaugreen.com/view/Bengkalis-Membangun/20498/Hingga-Agustus--11-Ibu-di-Bengkalis-Riau-Meninggal-Saat-Melahirkan.html#.V8OdSlt97IU
http://metro.sindonews.com/read/1125535/170/ibu-hamil-ini-meninggal-dunia-di-angkot-saat-akan-melahirkan-1469192266
http://netralnews.com/news/kesehatan/read/16961/di.rejanglebong..lima.ibu.melahirkan.meninggal
https://dhsprogram.com/pubs/pdf/FR275/FR275.pdf
http://health.kompas.com/read/2016/04/21/071600723/Kartini.dan.Tantangan.Menekan.Angka.Kematian.Ibu
http://rona.metrotvnews.com/kesehatan/zNPon5EK-agar-angka-kematian-ibu-melahirkan-turun
Tulisan ini disertakan dalam lomba blog yang diselenggarakan Gandjel Rel bekerja sama dengan Jhpiego (an affiliate of Johns Hopkins University) dan Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Kota Semarang dengan tema "Upaya Menekan Angka Kematian Ibu dan Bayi Baru Lahir melalui SMSBunda".
Program SMS nya kece banget ya mba, membantu bgt terutama untuk calon ibu baru dan anak pertama, biasanya suka takut dan banyak khawatirnya
ReplyDeleteiya mba..aku sampai saat ini langganan mbahehe
DeleteIih..miris banget ya kasus Aminah..
ReplyDeleteMakin canggih aja deh layanannya buat ibu2 hamil, tentu aaja sangat membantu bagi mereka yang membutuhkan.
Semoga sukses program sms bunda nya !
Makasih inponya ya Mbaa
Iya miris bgt ya mba..semoga ga ada aminah2 lain
Deletesangat bermanfaat dgn adanya SMS Bunda ini. Diharapkan ibu hamil memperoleh informasi sebanyak2 nya mengenai kehamilannya
ReplyDeleteIya mba..brmanfaat..sy merasakannya sndiri hhe
DeleteIya ya mba. Sedih ngebayangi angka kematian ibu dan bayi yang masih tinggi. Sedih ngebayangin fasilitas kesehatan kita yang belum merata. Semoag ke depan menjadi lebih baik. Program SMS Bunda ini bagus banget dan semoga disusul dengan program inovatif lainnya.
ReplyDeleteTulisannya bagus Mba. Informatif. Semoga menang ya.
Makasih mba ira..aamiin
DeleteIya, Mba, miris sama angka kematian ibu melahirkan.
ReplyDeleteWaktu denger tentang bu aminah, saya nelangsa...
Saya jg mba..usianya pun sama hiks
Deletemembantu banget memang adanya SMS Bunda ini :)
ReplyDeleteIya nih membantu bgt mba hehee
Deletekomplit banget mbak tulisannya, thanks for sharing mbak :)
ReplyDeleteSama2 mba
DeleteBaru tau ini berita tentang Aminah. Semoga program SMSBunda ini sukses lancar, sehingga tidak ada lagi Aminah lainnya. aamiin
ReplyDeleteAamiin
DeletePunya riwayat dua kehamilan yang gagal (satu meninggal dalam kandungan, satunya lagi blighted ovum) kayaknya perlu nih aku dan suami buat daftar layanan ini. Paling nggak, biar tahu dan peka kalau terjadi sesuatu yang butuh penanganan segera.
ReplyDeleteIya mba..dicoba buat tambah2 referensi hehe
DeleteIya mba..dicoba buat tambah2 referensi hehe
Deleteini penting banget.. apalagi banyak ibu yang belum tahu tentang hal-hal yang berkaitan dengan kehamilan...
ReplyDeletedan terkadang malah suka yang percaya katanya..katanya..turun temurun..padahal ilmu udah berkembang.. bukan sekedar mitos belaka..
iya terkadang calon ibu ikut2 aja dngn hal yng trun temurun yang sebagian besar mitos. mdhan dengan adanya sms bunda, calon ibu mulai terbuka pengetahuannya
DeleteBener banget mba Lingga. Sedih ya ternyata di luar sana masih banyak aminah-aminah lain. Semoga program sms bunda ini bisa mendobrak 6 faktor yang jadi penyebab masih tingginya angka AKI. Sukses Mba gawenya... :-) artikelnya kece.
ReplyDeleteIya, bener banget, mb. Angka kematian ibu saat melahirkan itu banyak banget. Salah satunya istri temenku yang baru tahu ada penyakit yang berisiko tinggi waktu udah 2 minggu mau lahiran. Abis itu dia melahirkan dan bayinya sempet dirawat lama. Trus dua2nya meninggal :(
ReplyDeletenaha itu dia mba ya yg bikin miris..kurangnya informasi saat hamil dan tidak periksa hamil masih sering kita temui di sekitar kita. miris :(
DeleteArtikwlnya sangat bermanfaat mbak walaupun belum nikah yang baca,hehe setidaknya bisa buat referensi juga untuk nanti ^^
ReplyDeletelengkap sekali tulisannya mba. Sms ini sangat membantu ya mba. Smoga smakin tersosialisasi dengan baik
ReplyDeleteBermanfaat sekali sms bunda ini ya. Coba dulu waktu aku hamil anak-anak sudah ada ini pasti aku nggak bingung lagi hehe. Dulu aku berburu majalah2 yg membahas kehamilan :)
ReplyDeleteProgram SMSBunda bisa sangat membantu bagi ibu hamil dan bayi Indonesia, ya..Semoga program ini bisa berjalan dengan baik.
ReplyDeletebermanfaat bgt ya mbak program smsBunda nya
ReplyDelete