Mencicipi Cantiknya Terminal 3 Ultimate Bandara Soekarno-Hatta
Alhamdulillah apa kabar teman-temanku yang berbahagia? Semoga sehat lahir batin ya. Tanggal 24 Agustus kemarin, saya berkesempatan mencicipi kecantikan Terminal 3 Ultimate Bandara Soekarno Hatta.
Bandara Soetta di malam hari |
Saya dan blogger yang memenangkan lomba Sunpride berkesempatan mengikuti piknik di kebun Sunpride di Lampung. Saya berangkat pagi pukul 03.30 untuk mengejar penerbangan pukul 05.00. Kemegahan terminal 3 ultimate bandara segera terasa padahal saya masih di jalanan masuk dekat bandara.
Untuk diketahui, maskapai Garuda Indonesia memindahkan semua penerbangan rute domestik dari Terminal 2F ke Terminal 3 Ultimate Bandara Internasional Soekarno-Hatta ini. Sementara rute penerbangan internasional Garuda akan pindah pada November. Semua akan siap secara bertahap hingga Maret 2017.
Apa hanya Garuda saja? Rupanya hanya maskapai yang tergabung dalam Skyteam yang pindah ke terminal 3 ultimate Bandara Soetta. Bagaimana nasib maskapai lainnya? Hehe..
Air Asia rute domestik menggunakan terminal 2F. Adapun untuk rute internasional, Air Asia dipindah ke terminal 2E.Sriwijaya dan Nam Air pindah ke 2F. Sementara Citilink penerbangan domestik berpindah ke terminal 2D dan 2E dari sebelumnya terminal 1C. Untuk Lion Air akan menempati terminal 1A dan 1B. Batik Air, akan dipindah ke terminal 2D dan 2E.
Bandara baru dengan warna cat dominan putih dan abu-abu mengesankan kesan bersih. Kilauan kaca memenuhi ruangan ketika siang hari. Lampu-lampu juga gemerlap menghiasi ketika malam hari. Bandara yang diprediksi akan menampung 25 juta penumpang per tahun ini cukup mirip dengan bandara Changi Singapore.
Saya dan mba Evrina takjub dengan kemegahan terminal bandara 3 ultimate ini. Kami duduk-duduk di ruang tunggu hingga jadwal pemberangkaran tiba. Tak lupa lah kami berfoto narsis di bandara ini. Norak ya? Biarin wee :p.
Setelah duduk-duduk selama satu jam, kami segera check in dah menuju gate yang sudah dibuka. Nah untuk sampai gate ini ternyata butuh perjuangan yang lumayan melelahkan. Bayangkan saja, gate kami adalah gate 15 dan itu adanya di ujung banget. Lari-lari kecil kami lakukan khawatir ketinggalan pesawat. Jika diukur panjangnya, bandara ini panjangnya satu kilometer. Pantas saja kami ngos-ngosan untuk sampai ke gate yang dituju.
Ini jadi pelajaran buat penumpang pesawat terminal 3 ultimate. Kita harus datang lebih awal agar mengetahui kondisi bandara. Apalagi jika kita baru pertama kali ke bandara yang baru diresmikan pertengahan Agustus 2016 ini.
Siapa bilang pula lewat tol akan lebih cepat? Supir taksi yang saya tumpangi bilang, dia sering bawa penumpang yang tidak mempertimbangkan kondisi emergency atau darurat. Sering kali, terjadi kejadian yang tidak diinginkan di jalan, entah itu macet, ada kecelakaan kendaraan, bahkan mobil mogok.
"Jadi mbaknya memang harus berangkat 3 jam sbelum penerbangan. Lebih baik menunggu di bandara daripada ketinggalan pesawat,"kata pak supir menceritakan pengalamannya.
Bahkan, kata dia, penumpang yang dia bawa ketinggalan pesawat karena ia terlambat lima menit. Wah, sayang sekali ya..Kita memang kudu well prepare kalau mau bepergian dan jangan mengulur-ulur waktu.
Apalagi, bandara yang baru saja mengalami kebanjiran ini masih minim petunjuk arah. Kalau tidak menyiapkan diri, kita bisa saja tersasar dan ketinggalan pesawat.
Di awal-awal pembukaan terminal ini, banyak penumpang mengeluh akan lamanya bagasi. Namun alhamdulillah, kami tidak merasakan kendala saat pengambilan bagasi.
Dedy (kiri) dan Faldy (kanan) menikmati eskalator berjalan |
Nantinya, bandara akan ditambah runaway-nya dan juga akan ada skytrain. Skytrain ini nantinya akan menghubungkan ketiga terminal, yakni T3, dengan terminal satu dan dua, juga stasiun kereta api. Asik nih, kita cukup naik dari Stasiun Manggarai atau Sudirman untuk menuju Bandara. Namun, entah kapan proyek ini selesai.
Untuk perjalanan domestik memang tidak ada masalah dalam alur penumpang. Lalu bagaimana alur penumpang domestik ke internasional atau sebaliknya?
1. Untuk penumpang transit domestik ke domestik
Penumpang tidak usah ganti terminal. Setelah mendarat, penumpang pesawat cuss ke tranfer lounge dan segera melapor ke petugas. Setelah itu, penumpang melewati X-ray menuju ruang tunggu.
Penumpang dari internasional ke domestik, harus ganti terminal. Mendarat di terminal 2, kemudian penumpang ke konter transfer di terminal 2. Kemudian, penumpang melanjutkan perjalanan ke Gate F6 di terminal 2 dengan shuttle bus menuju terminal 3 gate 13. Kemudian, penumpang menaiki lantai 1 terminal 3 untuk diperiksa X-ray. Selanjutnya tinggal menunggu di ruang tunggu keberangkatan.
Sumber: Garuda Indonesia |
2. Alur penumpang transit domestik ke internasional
Untuk penumpang domestik menuju internasional, tentu harus mengganti terminal. Saat mendarat di Terminal 3, lalu penumpang menuju remote gate (gate 13). Setelah itu, penumpang menaiki bus shuttle menuju Terminal 2. Sesampainya di terminal 2 gate F5, penumpang langsung ke lantai 2 untuk check in.Garuda Indonesia |
Wah aku malah belum pernah ke terminal 3 ultimate. Jadi penasaran mbaa
ReplyDeleteYuk.mba cobainn hihii
DeleteNiih komennyaa.. kereeenn...
ReplyDeleteWwwkkkk lu mah mba..follow gw
DeleteWow next pake skytrain ya, kek di Changi. Semoga sgera terealisasi ya mba, karena kan bandara Soeta ini semacam pintu gerbangnya Indonesia. Kudu jaim dikit lah ya hihihi
ReplyDeleteSayang banget aku datangnya mepet waktu keberangkatan, jadinya gak sempat foto-foto syantik di bandara ini waktu berangkat. Apalagi sempat celingak-celinguk nyari konter check in yang entah di mana, lanjut lagi nyari gate 15 yang alamakjang jauhnya. Masih Subuh tapi udah berkeringat karena musti jalan. 1 kilometer ya? Pantesan :D
ReplyDelete