Dunia Lingga

Surat Cinta untuk Suamiku

Dear lelakiku..

Masih ingatkah engkau kisah kebersamaan kita.

Ya..aku masih ingat (jangan bilang langsung 'Neng kan pelupa..apa sih yang diinget).
Saat itu entah mengapa hatiku selalu menujumu. Padahal bisa saja aku memilih jalan lain.
Entah mengapa..Allah seakan meyakinkanku bahwa lelaki jawa ini yang akan jadi imamku.

Masih ingat saat itu..
Aku selalu ingin melihatmu. Tak melihatmu..aku cukup mendengar suaramu. Sedikit melankolis memang..tapi memang begitu adanya Sayang. Maka itu aku kerap gundah gulana kala tak ada kabar atau penampakanmu. Aku terdiam di pojokan sambil garuk garuk tanah kalau kau tak berkabar (ini lebay ya hahaa)

Kita berjanji kita berdua. Kamu satu satunya dan begitu pun sebaliknya. Aku senang sekaligus haru saat kau meminta Bapak untuk menyerahkanku padamu (tawanan keleees). Memberanikan diri meminta meski pelbagai prasyarat dijuruskan padamu. Saat itu perasaanku campur aduk..senang..haru..sedikit khawatir. Apa bisa aku jadi istri solehah? Apa bisa aku menyenangkan untukmu setiap harinya. Berbagai macam pikiran hinggap. Ya..insaallah aku berusaha yang terbaik.

Tuhan.. Diakah jodohku? Aku berdoa..dan selalu keluar namamu yaaang (emang kocokan arisan pasti aa nyela). Tak berapa lama setelah 30november yang mendebarkan, kita menangis haru. Masih ingat saat itu sejumput air mata terlihat dari wajahmu. Ya..kita akan diamanahi Allah seorang anak yang lucu lagi menggemaskan. Namun dalam pikirku..lagi lagi aku ragu. Apa aku bisa jadi ibu yang baik? Apa aku bisa jadi ibu yang keren dan istri yang kecehhh..Aku bisa..aku bisa..batinku.

Terkadang menagis tanpa sebab. Tertawa dan cemberut tanpa sebab. Kau dengan sabar menghadapiku. Namun terkadang pula kau tak mengerti maksud dari tangisku. Padahal aku cuma ingin dipeluk tanpa kau tanya 'Neng kenapa?'

 Tak perlu lama kau memenuhi keinginanku waktu itu (hmmm ada juga sijh yang lama kesampeannya ). Tak ingin jauh darimu barang setapak (ini nih jurus Aa ngecengin Neng).

Tepat dihari ulang tahunku..Allah memberi kado terindah untukku. Fathi Arfa Alghazi. Jagoan kecil kita yang mengubah segalanya. Aku ingat kau menangis. Aku menangis. Bahagia bersama. Bapak dan Ibu kita disebut nantinya. Allah terima kasih. Saat itu aku sedikit tak percaya. Amanah ini sungguh berat. Dan aku sering bilang itu padamu.

Menjadi ibu hal baru bagiku. Pun demikian menjadi bapak. Bersatu padu. Suka duka. Terkadang tak salah jadi salah. Salah jadi tak salah. Aku ungkapkan semua padamu. Cerewet..mungkin itu katamu. Tapi aku peduli. Wujud nyata peduli padamu. Di sisi lain, aku kerap diam..abai..tak peduli padamu. Tahu kan..pasti saat itu aku sedang kesal. Entah karenamu atau bukan..aku harap kau juga membuang gengsi. Kau tahu kan..kalau wanita itu kadang bilang ngga apa apa tapi nyatanya apa apa. Aku pun terus belajar membuat kau cepat mengerti gundahku itu.

Dear kasep
Maafkan aku jika selama ini belum menjadi istri yang sempurna (karena sempurna itu milik Andra and The Backbone..Allah jg pastinya).

Maaf jika kau masih sering melihatku dengan wajah cemberut, senyuman yang dikaburkan, keringat dan bau dapur menyerbak. Ya ternyata menjadi istri dan ibu itu tak semudah yang dibayangkan. Aku masih sangat perlu dukunganmu (dukungan bantuin nyapu ngepel nyuci dan lain lain whehe MODUS).

Maaf jika kau pulang kerja aku sudah terlelap. Tanpa nasi dan lauk saat kau lapar.
Maaf jika aku tak bangun lebih pagi untuk segera menyuguhkanmu sarapan. Maaf jika aku lebih sering menonton drama dari negeri ginseng dan membaca detikhot ketimbang mengkaji alquran.

Maaf juga jika aku belum disiplin dalam beribadah, solat sunah dan amalan lainnya. Meski begitu, di setiap solatku, kusisip  selalu namamu. Kudoakan kamu agar selalu jadi imamku..pembimbingku ..kudoakan kamu selalu agar tabah menghadapiku yang masih belajar ini. Ku doakan kau sehat selalu sehingga bisa tertawa bersama.

Doakan pula aku agar menjadi istri yang lapang menerima kurang dan lebihmu. Doakan aku menjadi istri yang menyejukkan mata dan hatimu. Meringankan segala beban, luka, kesedihan, kecewa dan keterpurukan.
Doakan aku agar bisa mendidik Arfa dengan baik. Bimbing aku agar rumah kita selalu sakinah mawaddah rahmah.

Semoga..semoga..rumah kita dipenuhi cahaya Allah. Penuh cinta dan bisa berbuat baik terhadap sesama. Selamat milad pernikahan yang pertama  Aa. Semoga kita bsa menjadi orang yang lebih baik lagi. Aamiin.

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Surat Cinta untuk Suamiku"

Post a Comment

Terima kasih sudah memberi komentar di dunia lingga, semoga bermanfaat. Tabiik :)