Dunia Lingga

Meraih Berkah dari Bisnis Wisata Halal



Andrea Hirata dalam tetralogi Laskar Pelangi pernah menyebut, bermimpilah, maka Tuhan akan memeluk mimpi-mimpi itu.

Agaknya inilah yang dulu dilakukan oleh Cheriatna kecil, bermimpi bisa mentadaburi alam semesta. Mimpi yang agaknya sulit diraih untuk anak seorang petani bunga. Anggapan ini ternyata salah. Mimpi itu membawanya terbang ke berbagai belahan dunia.

Mari kita bermain-main bersama Cheriatna kecil. Anak kecil yang dulu bermimpi bisa naik pesawat terbang, kini ia bisa pergi kemanapun yang ia inginkan. Lewat bisnis travelnya Cheria Travel, ia pun membawa mimpi bagi banyak orang untuk menjadi petualang di bumi Allah. 

Membangun bisnis travel dari nol hingga dapat menghasilkan ribuan dolar dari bisnisnya itu memang tak diraih dengan mudah. Namun nyatanya, Cheria Travel kini mengejawantah menjadi agen tur ternama dengan investasi digital media yang patut diacungi jempol. 

Kiranya tak puas bagi Cheriatna untuk berhasil sendirian. Karena sejatinya, mentransfer ilmu yang bermanfaat adalah amalan yang akan terus mengalir buat bapak sembilan anak ini. Sebuah buku pun dipersembahkan buat orang yang ingin belajar bisnis travel. Buku dalam bentuk e-book 80 halaman ini berjudul Laris Manis Bisnis Wisata Halal dibagikan gratis buat siapa saja yang ingin belajar. 

Gratiss..

Lalu apa menariknya buku bisnis ini? Tentu banyak pelajaran yang bisa diambil hikmahnya, terutama bagaimana membangun bisnis travel yang sudah menjamur saat ini langsung dari ahlinya. Juga ditengah bisnis umroh yang nyatanya sudah bleeding.

Peluang bisnis datang dari konsep wisata halal di dalam dan luar negeri. Wisata halal ini bisa diartikan sebagai bentuk kegiatan wisata yang dikhususkan untuk memfasilitasi kebutuhan berwisata ummat Islam, mulai dari adab mengadakan perjalanan, menentukan tujuan wisata, akomodasi, hingga makanan.

Penulis menyoroti betapa ceruk bisnis wisata halal yang persaingannya masih sedikit menjadi peluang bagi pengusaha baru. Kesempatan membangun wisata halal ini tentu nantinya bisa disinergikan dengan potensi market umroh. 

Di bagian Umroh Vs Wisata Halal, Cheriatna dengan gamblang menghadirkan data-data potensi wisata halal di dalam dan luar negeri. Pembaca diajak untuk melihat gambaran umum potensi pariwisata halal yang semakin membumi. 

Bayangkan saja, bertumbuhnya muslim dunia tentu menjadi peluang tersendiri. Diperkirakan 180 juta muslim melakukan perjalanan wisata pada tahun 2014. Maka tak salah jika wisata halal menjadi pilihan untuk membangun bisnis dari mana pun dan kapanpun.

Wisata halal tak hanya menjadi besar di negara muslim, tapi juga non muslim. Negara-negara Asia Timur laiknya Jepang, China, Korea Selatan sudah lama membidik wisata halal ini. Geliat wisata halal di negeri non muslim dikupas tuntas dalam bagian Geliat Bisnis Wisata Halal di Luar Negeri. 

Tautan-tautan mengenai informasi wisata halal pun dihadirkan dalam buku ini. Itulah sebabnya, buku ini dapat memudahkan pembaca untuk melihat lebih detil wisata halal di negeri orang.

Gelora wisata halal pun hadir di dalam negeri. Keran dari pemerintah sudah terbuka lebar dengan melakukan pelbagai pembenahan di berbagai lini, meski tetap perlu percepatan infrastruktur yang baik untuk menggaungkan wisata halal dalam negeri.

Wisata halal dalam negeri

Pembangunan citra dan promosi wisata halal di Indonesia juga semakin membaik. Tinggal melihat proses penjualan paket wisata halal dalam negeri. Inilah yang dijabarkan Cheriatna dalam bagian Geliat Bisnis Wisata Halal di Dalam Negeri. 

Di bagian selanjutnya yang tentu ditunggu-tunggu pebisnis pemula. Tips membangun bisnis minim modal dengan jaringan terbatas. Cheriatna dalam bukunya (halaman 22-seterusnya) seakan memotivasi pembaca untuk terus 'ngotot' membangun bisnis meski minim modal. Membaca bagian ini bak menyelami apa yang telah dilakukan sang empunya buku dalam membangun bisnis wisata halalnya. Berikut saya petik tips dari buku bisnis ini. 

1. Kuatkan Azzam
2. Pengalaman vs Product Knowledge 
3. Penghitungan biaya operasional 
4. Pendapatan Yang Diinginkan …

Ingin tahu lebih lanjut mengenai bisnis wisata halal? Tentu harus tuntas membacanya. Apalagi ada satu bagian terpenting yang dirasa sangat perlu untuk membangun bisnis travel. 

Ya. Mendigitalisasi bisnis.

Generasi millennial saat ini, menginginkan hal serba cepat dan instan. Sekarang mau baca buku nggak harus ke perpustakaan tinggal liat mbah Google. Mau makanan tinggal order online via ojek online, nggak perlu ngantri. Kita memang berada di era yang mengejar kecepatan.  Dan Cheria Travel sudah memulainya jauh-jauh hari.

Pembelian lewat online diakui buku ini porsinya justru paling besar. Dalam status Facebook-nya, Cheriatna menyebut, 9 dari 10 tamu datang dari pencarian online. Tak perlu jago IT, karena sudah banyak media berbayar seperti FbAds, Google Adwords, aplikasi playstore hingga investasi tulisan di blog bisa dimanfaatkan. 

Blogger tentu sudah mahfum akan hal tersebut. Bagaimana optimasi SEO bakal memudahkan pencarian di Google. Ditambah dengan media berbayar di internet yang tak semahal pasang di televisi, bisnis wisata halal semakin menunjukkan taringnya. 

Meski begitu, jangan lupakan menyoal legalisasi bisnis wisata halal, apakah akan menjadi vendor atau reseller  bisnis travel. Pun bergabung dengan konsorsium maupun asosiasi juga merupakan sebuah keniscayaan. Bak blogger yang sedianya bergabung dengan komunitas untuk menguatkan jejaring.

Engagement dengan pelanggan pun terus dipupuk dengan ragam testimoni yang dihadirkan dalam buku. Bukankah kita sekarang lebih percaya testimoni ketimbang iklan? Oiya, jangan lewatkan pula bagaimana cara Cheriatna menghadling komplain dari pelanggan yang beragam sifatnya.

Aih, rasa-rasanya, sejak membaca buku ini, saya ingin sekali bisa seperti pak Cheriatna, pekerjaannya adalah hobi yang dibayar. Menyesapi foto-foto perjalanan pelanggan dan deretan paket tur perjalanan di buku ini juga sebagai pengobat kerinduan untuk kembali jalan-jalan tanpa harus mengeluarkan banyak modal. 

Buku ini juga sangat layak jadi salah satu rujukan buku bisnis wisata halal di Indonesia, meski catatan mengenai tata bahasa yang masih sederhana dan desain yang perlu diperbaiki lagi agar lebih memanjakan mata pembaca. 

Ingin berkonsultasi langsung dengan Cheriatna? Tentu sangat bisa, salah satunya dengan membaca buku ini sampai akhir. Selamat membaca! :)



Subscribe to receive free email updates:

16 Responses to "Meraih Berkah dari Bisnis Wisata Halal"

  1. Dan aku masih belum baca buku ini. Duh...
    Bisnis wisata halal menurut aku bagus banget dijalankan. Selain buat pasar muslim, kenyataannya ga jarang yang non muslim juga senang menikmatinya.

    ReplyDelete
  2. wahhh semoga menang ya lombanya mba Lingga, aku juga belum baca buku iini tapi terima kasih resensinya. Membuat saya kembali ingin memperbanyak mimpi utk diwujudkan

    ReplyDelete
  3. Udah baca bukunya dan ada foto Mbak Lingga di sana hihihi
    Gud lak ya mbaakk :D

    ReplyDelete
  4. Udah ada rencana mau baca buku ini, tapi belum sempet aja...Bagus untuk yang mau berbisnis ya...
    Sukses untuk lombanya ya...

    ReplyDelete
  5. ahh jadi pengen berwisata.. bete di rumah.. eh malah curcol :D

    ReplyDelete
  6. aku pernah baca beberapa tulisan mengenai wisata halal, tapi jadi pengen punya bukunya juga nih untuk referensi :)

    ReplyDelete
  7. Aku udah download tapi belum baca. Huaaah. Btw bisnis wisata halal emanGmenjanjikan banget ya Mbak kalau ditekuni.

    ReplyDelete
  8. wah jadi makin penasaran sama isi bukunya. makin tertarik dg wisata halal. kapan2 kalo udah bisa ngeluyur jauh, mau booking wisata halal dari cheria wisata :)
    gut lak buat lombanya yaa

    ReplyDelete
  9. Dreams come true yah mbak.
    Sambil bisnis Wisata halal, bisa sekalian ikut tour, ataupun dengan ikut menikmati profitnya, hhhee
    Aku udah baca bukunya, trus lagi, kepengen mnikmati jalan2 pake Tour halalnnya Pak Cheriatnaa hheee

    ReplyDelete
  10. kalo sdh libur anak sekolah ,... pas bgt ni disi dengan liburan wisata halal

    ReplyDelete

Terima kasih sudah memberi komentar di dunia lingga, semoga bermanfaat. Tabiik :)