Dunia Lingga

Tips Menulis dari Taufik Ismail Hingga Habiburahman El Shirazy


Hari itu, 2 Desember 2007.

Dengan langkah tegak kulangkahkan kaki, kutelusuri lorong kampus, kurengkuh apa yang ingin aku lakukan. Menjadi seorang penulis…*lebay mode on*

Hari itu, langit berkata mesra padaku bahwa, hidupmu ada di sini, hasratmu akan memuncak lagi untuk yang satu ini, menulis…Sebenarnya sudah kulupakan kata-kata itu semenjak aku kuliah, disibukkan dengan laporan yang setumpuk, belum lagi turun lapang yang selalu ada tiap minggunya.

Teman-teman pasti hampir semua tahu penulis sekaliber Boim Lebon (dengan serial Lupus yang digawangi juga oleh Hilman). Atau seorang Taufik Ismail? Sastrawan kebanggaan bangsa Indonesia. Juga Dony Dhirgantoro, seorang penulis best seller 5 Cm. Ada lagi Rhein Fathia, penulis muda mahasiswa jurusan Fisika UI ini pun gape menulis, bukunya pun sudah banyak diterbitkan. 

Belum lagi Dicil, sapaan akrabnya, atau dengan nama lengkap Dyan Nuranindya, seorang penulis best seller Dealova. Yang tak kalah pentingnya, seorang penulis buku-buku islami yang bukunya bak jualan kacang goreng, Habiburahman El Shirazy ini pun nongkrong di IPB, tepatnya dalam acara Seminar Penulisan Pujangga 2007 di Auditorium Rektorat.

Tidak bisa dibayangkan memang, mereka berada di depan saya (Subhanallah, dapet shock terapy gue..!!!, coz kenapa..??

Bayangkan, Indonesia adalah negeri yang hanya mewajibkan buku wajib (sastra) di sekolah menengah atas sebanyak nol judul buku. Ah,, miris memang saya mendengarnya,..Indonesia dengan puluhan ribu sekolah, ternyata tidak ada apa-apanya. 

Yang membuat saya berkaca lagi adalah, dahulu tepatnya tahun 1945, lulusan sarjana di Indonesia hanya puluhan. Tapi, mereka adalah orang-orang yang berkualitas yang bisa memerdekakan bangsa ini, sebut saja Bung hatta, Soekarno dan masih banyak deretan pahlawan, yang ternyata mereka adalah seorang book addict, pecinta buku!!!

Saya kembali bercermin walau terkadang buram, lihat setiap tahunnya sekarang, sekitar LIMA JUTA lulusan sarjana berkompetisi mencari pekerjaan, yang mungkin saja keahlian mereka hanya menghapal dan menghapal, pada akhirnya gugur dalam persaingan di Indonesia, mana mungkin mau bersaing dengan luar negeri?? Ya itu, salah satunya karena malas membaca dan malas menuliskannya.

Ya sudahlah, kata Taufik Ismail, ayo, mulai membaca dan menuliskannya. Membacalah dari bacaan yang kau sukai, bacalah dari lingkungan yang ada di sekitarmu, bacalah dengan hatimu! Boim Lebon pun menyatakan hal yang sama, penulis yang besar adalah pembaca yang besar. Hmmm benar juga,..Ada beberapa tips dari Bang Boim nih tentang dunia menulis, di antaranya: 

1. Kenali dirimu dan kembangkan potensi penulis

2. Menulislah sejjak awal, jangan ditunda-tunda

3. Tidak pernah putus asa 

4. Mulai dari membaca buku (INI DIEE)

5. Memilih jenis tulisan yang kita sukai, buat bahan referensi, nanti lama kelamaan kelihatan juga gaya menulis kita.

6. Batasi dengan kerangka karangan

Ternyata, cerminan tulisan seseorang itu terkadang melekat didirinya. Saya liahat Boim Lebon, kocak, atraktif dan smart (pinter nguasain audiens, lihat saja ulahnya yang menirukan Gusur, wah, gak kebayang!!).

Ada jga penulis yang tulisannya lagi hot dibicarakan, Dony Dhirgantoro. Lulusan STIE Perbanas ini pun sangat kocak, sama seperti bukunya 5cm yang diselesaikan selama TIGA BULAN SAJA..Amazing bukan, dan sebulan kemudian diterbitkan dan naik cetak beberapa kali. Luar biasa. Tipsnya nih biar jadi penulis best seller katanya ya seperti kata-kata di bukunya itu loh...”Setiap kamu punya mimpi atau keinginan atau cita-cita, kamu taruh di sini, di depan kening kamu...jangan menempel. Biarkan dia menggantung, menempel 5cm di depan kening kamu. Jadi dia enggak akan pernah lepas dari mata kamu”

Yang paling enggak bisa dilupakan diacar aitu adalah hadirnya seorang Habiburahman El Shirazy, seorang penulis buku best seller, teman-teman kalau mau tahu berapa royalti Kang Abik karena buku-bukunya lihat di majalah SWA (saya lupa edisi berapa). Pokoknya, menulis itu bisa jadi pekerjaan. Mau kaya??Ya dengan menulis...

Tips menulis dari Habiburahman El Shirazy:

1. Niat yang kuat (semua berawal dari niat, ayo, tekad dalam hati dan lakukan!!)

2. Terus berlatih dan bekerja keras (sebut saja Joni Ardiadinata, mantan seorang tukang becak yang sukses jadi penulis, semua keberhasilan karena terus berlatih dan bekerja keras)

3. Beranikan diri menulis (tulisan jangan dipendam hanya untuk diri sendiri, minta kritikan positif dari orang yang terpercaya)

4. Tulis apa saja apa yang kamu ketahui dan rasakan 

5. Rapikan tulisan dengan pikiran 

6. Publikasikan

Dan yang terpenting adalah, mengapa tulisan kang Abik selalu best seller dan diminati banyak orang, Kang Abik bilang, ”Saya menulis dengan membayangkan bercerita langsung kepada pembaca..”

LAST BUT NOT LEAST, SO INgAT SAJA PRINSIP Aaa gym…Mulai dari diri sendiri (niatnya kudu kuat), mulai dari yang kecil (nulis diary misalnya), mulai sekarang juga!!!


Wisma Citra Islamic 2, Bogor

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Tips Menulis dari Taufik Ismail Hingga Habiburahman El Shirazy"

Post a Comment

Terima kasih sudah memberi komentar di dunia lingga, semoga bermanfaat. Tabiik :)