Dunia Lingga

4 Makanan Kaki Lima Thailand yang Mesti Kamu Coba


Medio 2013, saya berkesempatan memenuhi undangan jalan-jalan ke Thailand oleh salah satu agen wisata yang berpusat di Bandung. Sayangnya, karena keasyikan jalan-jalan dan kembali langsung bekerja, saya tak smpat membuat tulisan mengenai perjalanan 4D3N di Thailand.

Setelah fokus ngeblog, saya jadi ingat perjalanan saya ini belum saya tuliskan. Jadi, kemana saja saya selama tiga tahun ini sampai lupa menulis? Mungkin kelamaan hibernasi dan blog jadi jamuran karena kesibukan pekerjaan. Haha..

Berbicara mengenai Thailand, negara ini bukan hanya terkenal karena gajahnya, tapi juga pesona alam, wisata sejarah, budaya hingga wisata kulinernya. Saya berangkat bersama teman saya, Astri Agustina (Achi) yang sampai saat ini masih betah jadi jurnalis di sebuah media online. Piiss chii..hehe

Thailand memang sudah jadi wishlist saya sebelumnya. Melihat keindahan Pattaya, Phi Phi Island, hingga cewek-cewek cantik tapi bukan cewek di Thailand. Cuma penasaran aja sih gimana bentuknya. Nanti deh saya ceritakan jilid selanjutnya. Kali ini saya mau cerita tentang makanan unik Thailand yang bikin saya selalu kangen negara ini. Meski begitu, foto-foto makanan ini adalah yang tersisa sebelum hape ilang entah kemana, hiks. Jadi, sorry kalau fotonya jelek-jelek banget hehe.

Sebagian besar wisata kuliner saya dan Achi adalah makanan kaki lima Thailand yang unik-unik namun enak. Yuk ikuti jelajah kuliner saya selama di Thailand

1. Mango sticky rice
mangganya segar dan montok

Kalau pernah ke Thailand, kebangetan kalau nggak nyobain makanan ini dari negaranya langsung. Saya dan Achi mencicipi mango sticky rice di Pattaya Floating Market. Jadi di pasar terapung ini, segala macam makanan dijajakan di sini. Tak terkecuali makanan yang satu ini. 

Sebelumnya saya diajarkan oleh tur guide kami, Waeruding, untuk tawar menawar harga dalam bahasa Thailand. 

"Ra ka tau ra? (berapa) tanya saya kepada penjual.

"40 bath, tutu (murah)"kata dia.

"Penpen, kulotnoi!"kata saya. (mahal, kurangin doong) *yang penting nawar haha

Seketika itu juga ibu penjual geleng-geleng kepala. Ya sudahlah saya menyerah, hehe. Ternyata tidak mahal, hanya sekitar 40 bath saja, ya sekitar 20 ribu Rupiah. Mango sticky rice atau yang dikenal Khao Niao Mamuang ini awal mulanya terlihat aneh bagi saya. Masa makan mangga segar sama ketan manis ditambah fla berupa santan. Emang enak?

yummy (pixabay)

Eh ternyata enak banget. Rasanya itu masih bisa dibayangin dilidah sampai sekarang. Segarnya mangga dan manisnya ketan bercampur santan sampai membuat saya dan Achi tak berkedip. 

Kalau mau membuat sendiri sih sepertinya mudah, walau rasanya takkan sama seperti jika makan langsung di Thailand. Saya juga heran, sempat mencoba di salah satu restoran Thailand di Bandung dan rasanya tidak 'segila' saat makan di negaranya langsung. Mungkin perbedaan terbesar ada di mangganya yang sangat-sangat segar di Thailand. 

Masak ketan putih yang sudah direndam sebelumnya dengan 700 ml air, 200 ml santan kental, gula dan garam secukupnya.Aduk-aduk dan dimasak dengan api kecil hingga airnya meresap. Setelah matang, dinginkan. 

Kemudian saus santannya dimasak kurang lebih 200 ml dan ditambah 500 ml air dan gula garam sesuai selera. Setelah itu, tinggal ditambah tepung maizena. Dan tadaah..bisa bikin mango sticky rice sendiri di rumah.


2. Serangga goreng

Berani mencoba makanan kaki lima Thailand yang satu ini? Saya mencobanya tapi tak membelinya. Achi memberanikan diri membeli ulat kayu goreng atau Non Mai dan saya mencicipiya satu saja. 

Selain ulat kayu, kami juga melihat serangga goreng lainnya seperti jangkrik atau Jing Leed (jangkrik),  ulat bambu atau Non Pai, dan belalang dalam bahasa Thailan Tak Ga Tan.

Bagaimana rasanya? Hmm..sulit untuk digambarkan kata-kata. Enak sih krenyes-krenyes gimana gitu karena digorengnya sampai garing. Tapi ngebayangi uletnya sebelum digoreng uget-uget begitu saya jadi geli sendiri. Harganya pun murah meriah cuma 10 bath saat itu. Tertantang mencobanya langsung di Thailand?Saya mencobanya di Pattaya Floating Market.


3. Sea food goreng dan bakar

Mau naikin kolesterol? Yuk makan sea food goreng, ini jelas enak banget. Ada cumi bakar dan kepiting goreng. Saat si penjual membakar cumi bakar, asapnya saja sudah menggugah selera. Lihat saja kesegaran cumi bakar ini. Rasa-rasanya saya sudah menelan ludah berkali-kali ketika ibu penjual membakar cumi tersebut. 

Begitu merasakan gigitan pertama, hmm..bumbu bakar cumi yang sedikit pedas manis ini semakin membuat saya ingin merasakan bagian daging cumi yang tersisa. Nggak terlalu beda memang dengan seafood yang kerap dijual di Indonesia. Namun, cumi ini sungguh segar dan terasa manis di mulut. Selain itu, kepiting goreng juga nggak boleh terlewatkan. Rasanya krenyes-krenyes minta dihabiskan dalam sekejap. 

Menurut tur guide kami, Waeruding, pemerintah Thailand memang gencar memajukan pariwisata Thailand terutama dalam hal kulinernya. Makanya kenapa bukan hanya menghasilkan secara massif padi-padian dan buah-buahan, Thailand juga kaya akan hasil lautnya. Mau coba langsung dari negaranya? Ayo atuh siapa yang mau ngajak ke Thailand lagi, kita bareng-bareng kesana. Hehehe...


4. Tom Yum

Makanan satu ini sudah banyak bertebaran di Indonesia. Rasanya yang asam pedas sangat disukai masyarakat Indonesia. Walaupun sudah pernah menikmatinya di Indonesia, tapi tidak ada salahnya menyicip Tom Yam di negara asalnya bukan? Pasti sensasinya akan berbeda.

Saya sangat suka Tom Yum Goong yang isinya udang. Kalau Achi pilih Tom Yum Kagai yang isi ayam. Sama-sama enak sih, cuma menurut saya lebih enak tom yum yang isinya udang. Kami makan di restoran yang terjaga kehalalannya saat berkunjung ke Chatuchak Market kalau tidak salah di sektor 16, lupa euuy udah lama.

Melihat ramainya Chatuchak Market, pening kepala langsung hilang berganti peluh segar saat makan tom yum asam pedas ini. Mau coba, sini yuuk makaan..hehe

Subscribe to receive free email updates:

7 Responses to "4 Makanan Kaki Lima Thailand yang Mesti Kamu Coba"

  1. Mango sticky rice! Juara emang segernya ya Mbak. Lainnya aku belum nyoba sih selain tom yam pastinya.
    Eh tapi kalo serangga goreng udah pasti ga mau

    ReplyDelete
  2. ling,aku dari dulu kepengen nyobain makan ulet sagu yang masih hidup.komen teu nyambung.yang penting ada ulet.lol

    ReplyDelete
  3. Aku paling suka TomYum. Pokoknya Tom Yum nggak ada matinya deh, enak bangeettt. Padahal dulu pertama kali nyoba Tom Yum kayak rada aneh gitu, sekarang malah favorit.

    ReplyDelete
  4. Aku suka tom yam Dan manggo sticky rice MBA. Rasanya seger manis asem :)

    ReplyDelete
  5. Thailand katanya surganya wiskul yg enggak biasa ya mbak? hehe
    Itu mangganya gedhe2 bgt
    btw 4D3N itu apa?

    ReplyDelete
  6. Whaa bisa bahasa Thailand buat nawar. Aku got lost di sana jadinya dibantu supir angkot, hahaha

    ReplyDelete
  7. The state will collect a tax of 10% on the web proceeds of sports betting 우리카지노 exercise to fund implementation of the state water plan and different public functions. The numerous sports betting sites likeagen Judi Bolaallows you to start out|to begin} betting anytime you need. Moreover, there are many of|there are numerous} trustworthy casinos that you just won’t even must seek for extra earlier than you start betting. This means you can begin betting every time and wherever you would like. Being ready for any consequence prepares you to control your feelings.

    ReplyDelete

Terima kasih sudah memberi komentar di dunia lingga, semoga bermanfaat. Tabiik :)