Dunia Lingga

Selebriti Kian Humanis?

Selebriti, sosok yang sering dijadikan role model  kini tak awam dari kesan humanis. Banyak selebriti yang kini sangat identik dengan aksi kemanusiaan karena mereka memang bersemangat untuk hal itu. Ambil contoh, pentolan band U2, Bono, berhasil dengan kampanye ONE untuk memerangi kemiskinan global. Sederet nama lain seperti Angelina Jolie yang menjadi duta PBB untuk kemanusiaan, Oprah Winfrey, hingga Alicia Keys fokus memerangi AIDS.

Dunia pun digemparkan dengan aksi humanis Cristiano Ronaldo. Pesepak bola yang berhasil menggondol penghargaan Ballon d'Or 2013 ini melelang sepatu emasnya sebesar 1,4 juta Euro atau senilai Rp16,77 Miliar untuk aksi kemanusiaan di Palestina. Uang hasil lelang itu disumbangkan untuk membangun beberapa sekolah yang hancur di sepanjang di Jalur Gaza. Ronaldo pun sempat mengunjungi Indonesia terutama setelah peristiwa Tsunami di Aceh tahun 2005 silam.

Selebriti papan atas di Indonesia pun tak kalah dari selebriti mancanegara seperti yang disebutkan tadi. Ketika bencana besar melanda Indonesia, semua saling membantu. Tentu dengan cara mereka sendiri.  Bersama lembaga kemanusiaan misalnya Aksi Cepat Tanggap, para magnet di dunia hiburan ini menyurahkan kemampuan mereka, baik dengan gagasan, donasi dan cara lainnya.
Presenter senior Steny Agustaf misalnya. Ia mewakili komunitas Berkah memberikan donasi kepada korban Kelud.

Artis papan atas Dian Sastrowardoyo kini dikenal dengan sosoknya yang berjiwa sosial. Dian kini fokus pada masalah pemberdayaan perempuan, pendidikan dasar dan budaya. Baginya, banyak masalah-masalah sosial yang perlu mendapat perhatian khusus. Dian juga didaulat menjadi duta untuk memerangi perdagangan manusia.  Bagi Dian, dengan aktif dalam kegiatan kemanusiaan dapat membantu mengingatkan banyak orang mengenai berbagai isu sosial.

Tak Sekadar  Donasi
Berbagai aksi kemanusiaan publik figur ini hebatnya tak hanya sekadar donasi. Pemusik melakukan aksi kemanusiaan dengan bermusik. Pelawak dengan melawak. Dan selebriti lainnya dengan keahlian masing-masing.

Selebriti kondang Teuku Wisnu secara sukarela menghibur anak-anak korban banjir. Wisnu menjadi pendongeng yang sedikit banyak menghibur anak-anak korban banjir. Di kegiatan berbeda, saat malam kepedulian untuk Kelud, Wisnu menyumbangkan puisi untuk korban bencana erupsi Kelud. 

Hal serupa dilakukan Meyda Sefira dan Cici Tegal.  Semua usia bisa tersenyum dengan suguhan ‘trauma healing’ keduanya. Bagi keduanya, nilai kemanusiaan tidak mengenal batas profesi. Manusia harus saling membantu tanpa membeda suku, agama, ras. Menghibur anak-anak di pengungsian juga bagian dari panggilan jiwa untuk berkecimpung di dunia sosial dan kemanusiaan.

Komedian Doyok Srimulat bersama Ali Nurdin juga hadir di Kelud untuk mengembalikan senyum anak-anak yang sempat menghilang karena berminggu-minggu mengungsi. Grup musik Debu tak jauh berbeda.   Penggawa Debu, Mustafa, siap kapanpun untuk membangun kesadaran masyarakat agar berbuat lebih banyak terhadap korban bencana dan korban kemanusiaan.  Dwiki Darmawan pun dikenal dengan aksi-aksi kemanusiaan yang memikat. Pun demikian dengan selebriti lain yang turun baik langsung atau tak langsung di bencana Banjarnegara belum lama ini.

Selebriti bak magnet kebaikan maupun keburukan. Magnet kebaikan yang ditularkan para pesohor menjadi efek bola salju di masyarakat. Efeknya tentu mengubah persepsi sehingga artis tersebut menjadi teladan bagi penggemar dan masyarakat pada umumnya. Penggemar dan masyarakat luas seakan terhipnotis untuk berbuat baik seperti para teladannya.

Apakah ini menandakan selebriti semakin humanis? Apakah ini semua bagian dari publisitas selebritis semata? Atau sebagian besar selebriti memiliki keinginan tulus untuk menggunakan status bintang mereka untuk membantu mengumpulkan uang, membantu dan meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap bencana kemanusiaan?

Apapun motifnya, ini menunjukkan komitmen selebriti sebenarnya. Banyak selebriti yang sebenarnya tidak ingin dipromosikan saat ia melakukan aksi kemanusiaan. Tapi, sekali lagi, kepedulian mereka tentu menjadi efek berantai. Bukan hanya menjadi teladan bagi masyarakat, tapi menjadi teladan bagi selebriti lainnya untuk mendedikasikan dirinya di masyarakat. Dan di sinilah kekuatan terbesar mereka terletak, dalam menggunakan status selebriti mereka.

Para selebriti ini melakukan pekerjaan yang luar biasa. Masyarakat mungkin tidak menyadari, tidak banyak selebriti yang terdaftar golongan ‘A’ filantropi. Sesungguhnya mereka datang dari selebriti muda yang dengan hangat membawa pesan kepedulian. Kalangan selebriti inilah yang nantinya diharapkan membangun kepedulian orang-orang di balik layar.

Para sutradara, penulis, agensi pencarian bakat dan kalangan di balik layar lainnya yang nantinya menjadi sebuah tim. Tim yang datang bersama-sama untuk mendukung aksi kemanusiaan. Bukankah tidak ada yang lebih baik dari kebersamaan? Dan bukankah tidak ada yang lebih baik daripada melihat senyum anak-anak ketika kita mengejutkan mereka dengan selebriti favorit mereka?

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Selebriti Kian Humanis?"

Post a Comment

Terima kasih sudah memberi komentar di dunia lingga, semoga bermanfaat. Tabiik :)