Dunia Lingga

[Review Film/Movie] Surat Kecil Untuk Tuhan (2011)


Ketika suasana hati sedang sedih, konon katanya untuk mengeluarkan kesedihan kita tanpa membuat orang lain khawatir adalah menonton cerita/film yang melow, membaca buku/novel yang mengharu biru, menyanyikan lagu-lagu yang sedih dan yang paling soleh adalah mengaji dan curhat ke Allah. Tetapi, pilihan gue jatuh pada menonton film *errr* Berawal dari ajakan teman SMA, gue janjian dengan dia di suatu tempat yang keren banget: Stadion Mini Sepak Bola. Hah. Tempat ketemuan yang enggak banget. Teman gue yang seorang guru Geografi itu mengajak nonton film Indonesia bergenre mellow dan ababil punya. Sigh.


Film itu berjudul Surat Kecil Untuk Tuhan, hasil karya Skylar Picture yang disutradarai oleh Harris Nizam. Film ini diangkat dari kisah nyata yang telah menjadi novel karya Agnes Davonar dengan judul yang sama. Sejujurnya gue belum baca novelnya, konon katanya lebih bagus dari Laskar Pelangi *ehmm mikir*. Film yang diangkat dari kisah nyata ini bercerita tentang Gita Sesa Wanda Cantika atau biasa dipanggil Keke yang mengidap penyakit kanker ganas berjenis kanker jaringan lunak (Rhabdomyosarcoma). Penyakit ini menyerang syaraf pipinya yang membuat wajahnya membengkak hingga menutupi sebelah matanya. Gita diperankan cukup apik oleh Dinda Hauw, kelahiran 1994 yang menurut gue sebelas duabelas sama Asmirandah. Dia juga bermain di film Mestakung (Semesta Mendukung) yang gue gak tau sudah tayang atau belum.

Plot film diawali dengan Keke dan kehidupan sekolahnya. Keke merupakan anak yang aktif dan cerdas. Ia memiliki enam sahabat yang selalu bersama-sama *jadi inget temen SMP gue*. Hari-hari yang dilalui Keke adalah bersekolah di SLTP Al Kamal dengan banyak prestasi yang didapatnya dan mengikuti kegiatan menari bersama dengan sahabat-sahabatnya. Keke sangat terkenal disekolahnya bahkan para guru dan kepala sekolah menyanginya karena prestasinya yang mengagumkan. Yang menarik adalah ketika masuk pada scene cinta-cintaan ala abege. Seorang cowok bernama Andi yang memendam cinta pada Keke akhirnya menyatakan cintanya dengan malu-malu kucing, haha. Andi diperankan oleh Esa Sigit yang Eye-candy menurut gue, tapi sorry to say...lack of acting. (Mungkin gue yang paling tua di bioskop inikah? sebab ketika Andi menyatakan cintanya, seisi bioskop bergemuruh: "Gue juga mau jadi pacar loooh..." sumpah ababil banget para remaja di sini).

Eventhough Keke berasal dari keluarga berada, tetapi ayah ibunya sudah bercerai sehingga karakter yang ditonjolkan Keke disini adalah seorang remaja yang aktif namun pendiam *nah gimaha tuh*. Keke mempunyai dua Kakak yang menyayanginya. Kakak pertama diperankan oleh artis FTV, Egi John Foreisythe , yang belum menerima kenyataan bahwa kedua orang tuanya telah bercerai. Ia menyalahkan ayahnya (Alex Komang) karena hancurnya keluarga mereka. Pekerjaannya adalah balap-balapan mobil. Yang lebih light-hearted adalah kakaknya Keke yang kedua yang diperankan Dwi Andika, seorang aktor FTV juga. Disini Dwi Andika berperan menjadi kakak yang perhatian dan bisa dibilang teman main game pacar Keke, Andi.

Kehidupan broken home tersebut tidak menjadikan Keke patah arang, justru dengan kondisi keluarganya tersebut Keke tetap bersemangat. Ketika kehidupannya tampak menyenangkan, Keke sering mimisan dan mual-mual. Ayahnya Pak Jodi (Alex Komang) bersama kakak keduanya Kiki membawa Keke ke dokter untuk diperiksa. Karena ayahnya khawatir dan tidak ingin Keke mengetahui penyakit yang diidapnya, ayahnya hanya mengatakan bahwa keke hanya sakit mata biasa.

Bersama dengan Pak Iyus asisten ayahnya yang telah dekat dengan Keke, membawa Keke berobat melalui pengobatan alternatif. Tidak hanya satu pengobatan saja, namun berbagai tempat dikunjungi demi kesembuhan Keke. Ayahnya yang sangat sayang terhadap keke, tidak ingin keke dioperasi karena jika Keke dioperasi semua jaringan otot diwajah kirinya akan diangkat, tentu keke akan kehilangan setengah dari wajahnya.

Sakit Keke tidak kunjung sembuh hingga ia mengetahui bahwa penyakit yang diidapnya adalah kanker yang membuat wajahnya membengkak besar dan membuat ia sulit berjalan. Keke sangat tepukul dan sedih namun tetap semangat dan bertahan melawan penyakit yang menghinggapinya. Hingga ditemukan cara kedua untuk mengobatinya tanpa harus dioperasi yaitu dengan menjalani kemoterapi. E
fek samping dari kemoterapi ini membuat rambut Keke perlahan rontok, kulitnya mongering dan sering mual-mual. Namun penyakit yang dideritanya tidak membuat Keke menyerah. Justru sang dokter yang menyarankan kemoterapi sangat kagum dengan semangat hidup Keke. Hingga dalam suatu kutipan di film ini yang cukup menyentuh adalah:


TUHAN BOLEHKAH AKU MENULIS SURAT KECIL UNTUKMU
TUHAN BOLEHKAN AKU MEMOHON SATU HAL KECIL DARI MU
TUHAN BOLEHKAH AKU HIDUP UNTUK WAKTU YANG LAMA
TUHAN BOLEHKAN AKU ADA DI DUNIA INI UNTUK BAHAGIA
Comments:
Film bergenre melow ini di setiap scene-nya menyuguhkan air mata, hampir di setiap lima belas
menit ada air mata. I Hate Tear Jerking. Gah. Alurnya sangat lambat dan untuk sekelas film bioskop, film ini layaknya kita menonton acara FTV. Menurut gue film ini agak sedikit membosankan dan terlalu sederhana, dengan proses editing yang kurang sempurna. Ada beberapa scene yang tidak cukup kuat untuk ditampilkan sehingga menjadi mentah begitu saja. walaupun ada beberapa scene-nya yang cukup fun menurut gue. Kehadiran asisten ayahnya Keke justru menjadi center o
f interest gue. Haha. Meskipun begitu, film ini menghasilkan seorang aktris baru yang promising sekali, Dinda Hauw. Dinda Hauw memerankan Keke dengan cukup apik walapun tidak disertai script yang bagus. Untuk urusan make up, mungkin dapat gue bilang lumayan, karena ketika terserang penyakit syaraf pipi tersebut, Dinda Hauw so messing up *apa seh*.

Walaupun begitu, banyak hikmah yang dapat dipetik dari film ini untuk tidak gampang menyerah dan selalu semangat. Seperti yang Keke inginkan, menjadi bintang Sirius. Bintang Sirius merupakan bintang yang paling terang cahayanya dibanding bintang-bintang yang lain, akan tetapi bintang tersebut membutuhkan energi yang cukup besar untuk menerangi bintang lain *jadi inget Stairway to Heaven*. (Kalau mau tau tentang bintang Sirius, Al Quran adalah jawabannya, muncul di Surat An Najm).

Movie/Film Rate (1-10) : 6.5

Bagaimana kisah selanjutnya? Yah, silakan tonton sendiri untuk mencari jawabannya, karena No Spoiler in this review. Kalau mau download ebook Surat kecil untuk Tuhan, silakan cekidot;
Kalau official trailernya juga bisa dilihat:

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "[Review Film/Movie] Surat Kecil Untuk Tuhan (2011)"

Post a Comment

Terima kasih sudah memberi komentar di dunia lingga, semoga bermanfaat. Tabiik :)