Dunia Lingga

[Review Film] How to Train Your Dragon (2010): Tidak ada yang tidak mungkin jika bersungguh-sungguh


Sebenarnya saya sudah punya koleksi film ini semenjak akhir 2010 lalu, tapi entah kenapa baru sekarang baru menontonnya. Mungkin dahulu karena sibuk jadi wanita karir *berkarir di dapur keke*. Malam ini saya menontonnya dengan kedua adek yang bangor, si Idam dan Anggit yang kebetulan besok pada libur. Saya lihat mereka kok tertarik sama film yang berbau naga yah, apa karena mirip mereka,...pada bau naga...*jauh-jauh dari gue nontonnya Idaam....kau bau lelaki..haha*

Film How to Train Your Dragon, film animasi yang keren banget *apalagi sih kerjaan Dreamworks*. Cerita diawali oleh seorang pemuda bernama Hiccup yang lemah, tak berdaya dan belum dipercaya untuk membantai naga yang suka menyerang tempat tinggalnya, Pulau Berk. Padahal tuh ya, ayahnya Hiccup adalah kepala suku di pulau itu, namanya Stoick, seorang kepala suku yang kuat dan disegani (yang ngisi suaranya Gerard Butler yang maen komedi romantis The Ugly Truth kalo gak salah). Nah, berawal dari situ, si Hiccup pengen banget nunjukkin bahwa dia bisa melawan para naga yang menyerang. Di suatu malam naga-naga menyerang pulaunya, si Hiccup hampir kena sasaran kalau enggak ditolong ayahnya, dia disuruh sembunyi tapi gak mau dengar, akhirnya dia memakai suatu alat untuk menyerang salah satu naga yang sampai saat ini belum satu pun orang di pulau itu yang ngeliat dan pernah membunuhnya, nama naga itu Night Fury. Dan Baaaang Duuaaar....tembakannya kena si naga, jatuh di suatu tempat.

Ia bercerita kepada ayahnya bahwa ia berhasil menembak naga itu tapi gak ada yang percaya, akhirnya ia mencari dimana si naga jatuh....eh ketemu dah tuh si naga, keiket. Sumpah, naganya lucu banget, warnanya biru tua ato item gitu yah, mukanya mirip-mirip pokemon gitu..hahaaa...Tadinya si Hiccup pengen ngebunuh si Night Fury, tapi kok kayaknya gak ada desire untuk membunuh, dia malah ngelepasin iketan si naga. Walhasil naga kabur dan gak menyerang si Hiccup.

Kemudian si Hiccup datang lagi liat si Night Fury, bawa makanan, bawa ikan...buat dikasih ke naga pokemon itu, haha...Eh bener deh, bagian yang lucu pas Hiccup ngasih makanan ke Night Fury, giginya gak ada, ompong gitu...tapi pas mau digigit tuh ikan...beuuh giginya keluar semuaa...tajam. Nah dari itulah si Hiccup namain naga itu Tootless tak bergigi. Hahaaa...kyutt...

Tootless gak bisa terbang, karena ekornya terluka. sayap ekornya tinggal sebelah sehingga keseimbangan terbang naga itu hilang.Pertemanan ini membuat Hiccup tahu kelemahan-kelemahan naga, sehingga dalam pelatihan menaklukkan naga di sukunya dia menjadi juara. Melalui Toothless, Hiccup juga tahu bahwa naga-naga itu mencuri hewan ternak suku Viking untuk dipersembahkan kepada naga raksasa.

Pertemanan ini akhirnya diketahui ayahnya. Tentusaja hal ini membuat Stoick marah besar, naga yang menjadi musuh Viking harus dibunuh tidak dijadikan teman. Hiccup sudah menjelaskan kalau naga2 yang menculik hewan ternak suku Viking sebenarnya tidak jahat, hanya dipaksa untuk persembahan kepada naga raksasa. Stoick tidak percaya, dia malah memaksa Toothless menunjukkan sarang naga untuk dibasmi, dia tidak sadar atas bahaya naga raksasa yang mengancam. Pertempuran tidak sebanding pun terjadi antara suku Viking dan naga raksasa.

Saat titik kekalahan inilah Hiccup menjadi pahlawan. Dengan mengendarai Toothless dia berhasil membunuh naga raksasa dan meyakinkan suku Viking bahwa naga-naga itu tidak perlu dibunuh
tetapi dijadikan sahabat. Akhirnya...Hiccup menjadi pahlawan dan para naga hidup berdampingan dengan manusia Viking.

Oke,....yang bagus dari film ini adalah, sumpah animasinya keren sekali, apalagi mungkin buat kalian yang nonton 3D, pasti lebih keren lagi, terlebih waktu si Hiccup baru pertama kali ngendarain tuh Tootless, bikin saya deg-deg ser aja (mirip Avatar waktu dia juga belajar ngendarain si naga). Plotnya juga runut, jadi anak kecil yang nonton juga akan mengerti walau subtitlenya bahasa inggris (kayak adek-adek gw yang pada buta bahasa inggris aja ngerti)...hahaaa...

Yang kurang dari film ini...saya rasa enggak ada, benar-benar menghibur, walaupun sebenarnya plot ini sudah sering terjadi, from zero to hero. Tapi siapa sih yang gak suka kisah pengembangan diri seperti itu? dari bukan apa-apa menjadi apa-apa..hahaa...walaupun tema sudah sering kita tonton (Spiderman misalnya), namun memang, packagingnya patut diacungi jempol....terutama buat si Tootless yang lucu mirip pokemon. Film ini akhirnya menyelamatkan nilai-nilai penting yang sering dilupakan bangsa manusia seperti, “Dengarkanlah, maka kau pun akan didengar”, “Cintai alammu sebagaimana kau mencintai dirimu sendiri”, dan yang paling penting, “Tidak ada yang tidak mungkin, jika seorang manusia sudah bersungguh-sungguh”.,dan yang paling penting adalah...jangan berburuk sangka kepada orang lain, seperti kata-kata si Hiccup buat Tootless
Everything we know about you guys is wrong
..Bintang empat dah buat film ini...

Nih kalo yang belum nonton, liat




Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "[Review Film] How to Train Your Dragon (2010): Tidak ada yang tidak mungkin jika bersungguh-sungguh"

Post a Comment

Terima kasih sudah memberi komentar di dunia lingga, semoga bermanfaat. Tabiik :)